APGI (Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia) telah dideklarasikan pada 15 Januari 2016 sebagai wadah bagi para pemandu gunung profesional di Indonesia.
Profesional berarti pemandu gunung tersebut telah memiliki standar kompetensi dan sertifikasi untuk pelaksanaan pekerjaan pemandu wisata gunung yang diakui di Indonesia.
Sesuai dengan dasar organisasinya, APGI memiliki tujuan untuk meningkatkan profesionalisme profesi pemandu gunung dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia pemandu gunung Indonesia.
Untuk itu APGI menyelenggarakan program utama berupa bimbingan teknis, kursus/pelatihan dan sertifikasi kompetensi. Hal tersebut mengacu kepada Peraturan Menteri Pariwisata No.13 Tahun 2015 yang menyatakan bahwa jasa usaha pramuwisata wajib memenuhi unsur-unsur penyediaan dan pelayanan jasa, salah satunya wajib memiliki sertifikat yang sesuai dengan syarat dan ketentuan berlaku.
Sampai dengan tahun ketiga ini, APGI telah melaksanakan 21 kali gelombang kegiatan bimbingan teknis dan sertifikasi kompetensi yang berhasil mencetak 1005 orang pemandu gunung profesional di berbagai daerah di Indonesia.
Terakhir kali, APGI mengadakan Bimbingan Teknis dan Sertifikasi Kompetensi Pemandu Gunung secara bersamaan di Jakarta dan Bandung pada 22-23 Juni 2019.
Keberadaan 1005 orang pemandu gunung Indonesia ini sangat penting dalam rangka mendukung berkembangnya industri wisata petualangan Indonesia yang saat ini sedang tumbuh sangat pesat, khususnya di bidang wisata pendakian gunung.
Dengan telah tersedianya 1005 orang pemandu gunung profesional akan mewujudkan terselenggaranya jasa wisata pendakian gunung yang berkualitas di Indonesia. SDM yang kompeten dan profesional, dalam hal ini Pemandu Gunung adalah ujung tombak dalam mewujudkan pelayanan prima dalam wisata pendakian gunung.
Seperti kita ketahui, kegiatan wisata pendakian gunung semakin digemari oleh masyarakat, kalau dahulu orang yang mendaki gunung mayoritas adalah kalangan Pecinta Alam, kini kegiatan mendaki gunung sudah menyebar ke berbagai kalangan dan usia , mulai menjadi trend di masyarakat.
Oleh karena itu para wisatawan pendaki tentu membutuhkan peran Pemandu Gunung agar mereka dapat menikmati kegiatan wisata pendakian gunung dengan aman, selamat dan nyaman.
Setelah berhasil mencetak 1005 orang pemandu gunung profesional, langkah APGI sebagai wadah asosiasi profesi tidak berhenti sampai disini, untuk program internal APGI akan melakukan berbagai program pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan tematik tentang teknis kepemanduan gunung, pelayanan keramahtamahan dan kewirausahaan agar dapat terus menjaga kualitas anggotanya.
Sedangkan untuk program eksternal APGI berupaya menjalin hubungan industri yang baik dengan berbagai pemangku kepentingan terkait, salah satunya keterlibatan dengan program-program penyusunan regulasi di Kementerian Pariwisata serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, saat ini sedang dimatangkan rencana penerapan kegiatan wisata pendakian gunung menggunakan pemandu gunung profesional untuk para wisatawan pendaki, khususnya untuk para pendaki pemula.
Dengan telah tersedianya 1005 orang pemandu gunung profesional, rencana kebijakan tersebut sudah semakin siap untuk diterapkan, kini SDM pemandu gunung Indonesia sudah siap menyambut dan melayani wisatawan pendakian gunung baik dari wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara dengan layanan yang berkualitas mengutamakan aspek keamanan, keselamatan dan kenyamanan dalam kegiatan wisata pendakian gunung.
Jadi bagi Anda para wisatawan pendaki gunung, kenali dan gunakanlah layanan jasa pemandu gunung yang profesional dan anggota Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia.
Oleh Rahman Mukhlis, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI)