KedaiPena.Com – Perdebatan jatah menteri untuk Partai Gerindra masih menjadi komoditas menarik jelang pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin, Minggu (20/10/2019).
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai bahwa jatah menteri untuk partai besutan Prabowo Subianto di kabinet periode kedua Presiden Jokowi hanya dua kursi.
Hal itu, kata Ujang, lantaran permintaan Gerindra untuk jatah tig kursi menteri ditolak oleh partai pendukung Jokowi. Penolakan jatah tiga kursi menteri, Menurut analisis Ujang, dapat mengubah peta politik di koalisi Jokowi.
“Gerindra kan bisa jadi kekuatan baru di koalisi Jokowi. Kalau Gerindra masuk, beberapa partai seperti PPP dan PKB akan kalah pengaruh. Bagaimanapun Gerindra partai pemenang pemilu kedua dan pemilik kursi terbanyak ketiga di DPR,” ujar Ujang kepada awak media, Sabtu, (19/10/2019).
“Jadi kalau menurut saya dua. Minimal, ya,” sambung Direktur IPR ini.
Ujang menambahkan, dua kursi menteri untuk Gerindra menujunkan bargaining
tinggi kepada koalisi Jokowi. Walau tidak berdarah-darah, bisa mendapatkan dua kursi menteri.
“Dia kan bagaimanapun partai pemenang pemilu ketiga. Walau tidak berdarah-darah memenangkan Jokowi. Jadi minimal dua,” tegas Ujang.
Ujang memprediksi dua sosok yang akan menjadi wakil Gerindra di pemerintahan Jokowi ialah Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Waketum Edhy Prabowo.
“Kalau dua menteri Kemungkinan Prabowo sama Edhy Prabowo,” tandas Ujang.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi meminta semua pihak sabar menunggu soal Gerindra dan Demokrat jadi bergabung atau tidak ke kabinet pemerintahan untuk lima tahun ke depan.
Jokowi mengatakan dalam waktu satu sampai tiga hari ini akan mengumumkan susunan Kabinet Kerja Jilid II. Menurutnya, pengumuman kabinet bisa dilakukan usai pelantikan, Minggu 20 Oktober ataupun Selasa 22 Oktober mendatang.
Laporan: Muhammad Hafidh