Artikel ini ditulis oleh Nanang Djamaludin, Penggagas Klub Literasi Progresif (KLiP).
Konten-konten postingan BEMUI_Official ini sungguh mengandung kebenaran yang amat sesuai fakta-fakta yang berlangsung selama ini tepat di jantung kekuasaan yang menjadi juru bicara utama para oligark.
Postingan-postingan itu sungguh jitu dalam menangkap wajah kekuasaan yang sesungguhnya bersembunyi dibalik kemasan citra gombal yang memuakkan!
Dan fakta-fakta dari nilai kebenaran postingan itu, begitulah memang adanya, dan amat melimpah ruah. Bahkan selama ini telah ditangkap, dirasakan, dan dicatat secara cermat dan reguler oleh rakyat, selaku pemilik kedaulatan yang sesungguhnya.
Terutama rakyat yang sehat nalar, peka keadilan, dan sadar bagaimana pentingnya kehidupan bersama itu dikelola sebermutu-bermutunya untuk kebahagiaan rakyat secara merata.
Tetapi tentu saja fakta-fakta atas nilai kebenaran dari konten postingan tersebut, tidak akan mampu dilihat, tak sudi dicerna oleh para pejabat kampus yang merelakan dirinya dikooptasi kekuasaan demi orientasi rendah kepentingan pribadinya agar bisa panjang karir, cemerlang jabatan, dan disayang oligarki.
Tidak bakal pula mampu dilihat secara apresiatif oleh para dosen abal-abal yang getol melatih diri menjadi pragmatis dan hedon di tengah fakta-fakta sosial yang semakin telanjang bahwa sedang berlangsung ketimpangan yang brutal dan ketidakadian yang curam di tengah kehidupan masyarakat.
Apalagi bagi BuzzerRp yang menjadi parasit negara sekaligus difungsikan oleh oligarki sebagai pupuk yang merawat disharmoni sosial di tengah masyarakat dan memelihara pembelahan sosial yang tajam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Lewat BuzzerRp pulalah rezim komite borjuasi kapitalisme-rente ini mengandalkan pembenaran atas hoax-hoax ciptaannya.
Sehingga mustahil bagi BuzzerRp melihat kebenaran terbaik pada konten postingan tersebut, yang justru dipandang telah merobek-robek lebih lebar lagi tirai kebusukan sang junjungan, yang menjadi tempat untuk dijilat-jilati kotorannya agar tetap terlihat suci dalam kekuasaan yang dicoba dilanggengkannya.
Para Kemeng atau kelas menengah ngehe yang menjadi borjuis kecil, yang gaya hidupnya amat tergantung dari para borjuasi di atasnya, yang menjadi kiblat untuk diiimitasi perilaku dan karakternya, pun akan gelagapan untuk melihat nilai kebenaran pada postingan tersebut.
Sebab para Kemeng model begini itu akan rentan mati gaya, dan itu pastilah dihindarinya sekuat tenaga, jika tidak ikut ngelap-ngelap najis yang belepotan di tubuh kekuasan yang menjadi juru bicara borjuasi di atasnya, yang menjadi tempat para Kemeng itu menetek.
Bagi kawan-kawan mahasiswa lain dari pelbagai kota dan daerah. Lihatlah, BEM UI sudah mengawalinya dengan melakukan yang terbaik dalam berkontribusi pada pembangunan gerakan yang lebih maju dalam mengkritisi dan melawan kekuasaan yang ugal-ugalan dan amat berbahaya bagi kelangsungan nilai-nilai demokrasi dan keadilan yang.kita junjung tinggi. Lihatlah BEM UI telah mengambil risiko pertamanya menghadapi tekanan pimpinan kampus penyokong oligarki.
Maka bersodaritaslah, wahai kawan-kawan mahasiswa. Mulailah kalian untuk pula bersuara dan bergerak. Hujanilah anugerah atau gelar pada juru bicara rezim komite borjuasi dengan anugerah atau gelar, berbasis fakta dan data-data valid yang tersedia, sebagaimana dengan jitu dan mengagumkan telah dilakukan kawan-kawan BEM UI.
Rapatkan barisan, wahai kawan-kawan mahasiswa. Bangun aliansi yang luas bersama gerakan rakyat lainnya. Dan mari bersatu menangkan perjuangan melawan kesewenang-wenangan melawan oligarki perusak negara.
[***]