KedaiPena.Com- PDI Perjuangan (PDIP) menjadi satu-satunya partai yang mengkhendaki sistem pemilu dengan proporsional tertutup. Bahkan, gugatan permohonan uji materi Pasal dalam UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK) dilakukan oleh kader partai berlambang banteng tersebut.
MK sendiri pada Kamis,(15/6/2023), telah memutuskan menolak gugatan terhadap sistem Pemilu. Dengan putusan itu, maka sistem Pemilu yang akan dijalankan di tahun 2024 mendatang ialah tetap menggunakan proporsional terbuka alias tidak berubah dari yang sebelumnya diterapkan.
Pengamat Politik Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai PDIP
berpotensi gagal meraih peningkatan suara yang signifikan pada Pemilu 2024 lantaran sistem Pemilu tetap terbuka. Karyono menerangkan, meski tak alami peningkatan
bukan berarti perolehan kursi PDIP di DPR akan turun.
“Memang PDIP asumsi saya lebih diuntungkan jika proporsional tertutup,” kata Karyono, Jumat, (16/6/2023).
Karyono memprediksi perolehan suara PDIP sendiri akan meningkat angkanya jika sistem Pemilu 2024 berlangsung tertutup. Karyono mengatakan, bahwa peningkatan suara PDIP dengan proporsional tertutup bisa meningkat 25 persen.
“Prediksi saya angkanya bisa minimal 25 persen. Namun bukan berarti PDIP akan kalah kalau proporsional terbuka, kan sudah teruji Pemilu 2014 dan 2019 tetap menang,” papar Karyono.
Karyono mengakui sistem pemilu sistem proporsional tertutup memang menjadi keuntungan utama PDIP di Pemilu 2024. Menurut Karyono sistem coblos lambang parpol bakal memenangkan partai yang memiliki identitas kuat dan kader militan seperti PDIP.
“Sehingga perbedaannya, kalau sistem tertutup, PDIP kenaikannya signifikan, melonjak, drastis, tajam naiknya,” beber Karyono.
Sementara itu, lanjut Karyono, dengan proporsional terbuka, PDIP harus lebih ekstra melawan kader-kader parpol lain yang memiliki elektabilitas dan tingkat popularitas tinggi di masyarakat.
“Tapi kalau sistem proporsional terbuka, karena terjadi persaingan antarpartai, ya tetap ada peluang untuk naik suaranya. Tapi PDIP tidak sesignifikan kalau proporsional tertutup,” ungkap Karyono.
Meski demikian, Karyono menyebut PDIP memiliki infrastruktur partai dari pusat hingga daerah yang berjalan baik. Ia menekankan, Infrastruktur ini diantaranya didukung oleh sistem kaderisasi dan disiplin partai yang mumpuni.
Selain itu, tegas Karyono, PDIP juga memiliki loyal voters lantaran sistem kepartaian yang mereka jalankan selama ini. Faktor ketokohan, menurutnya, juga masih sangat berpengaruh. PDIP, memiliki sosok Proklamator Sukarno yang bakal terus menjadi simbol partai nasionalis.
Laporan: Tim Kedai Pena