KedaiPena.Com- Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul memprediksi Joko Widodo atau Jokowi akan bergabung ke dua partai usai dinyatakan tak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan (PDIP).
Adib sapaanya memprediksi bekas orang nomor satu di Indonesia tersebut bakal bergabung ke Partai Golkar pimpinan Bahlil Lahadalia dan NasDem besutan Surya Paloh usai didepak dari PDIP.
“Jokowi berpeluang antara Golkar dan NasDem walaupun 50-50,” tegas Adib kepada awak media di Jakarta, Jumat,(6/12/2024).
Adib lantas memberikan pandangan lain bilamana Jokowi tidak bergantung ke dalam partai politik usai dinyatakan tak lagi menjadi bagian PDIP. Adib menduga, Jokowi akan menjadi invsible hand atau tangan tersembunyi dalam percaturan politik tanah air.
“Tapi saya kira bahwa pak Jokowi kok menurut saya tidak ke partai dia lebih suka menjadi invisble hand dalam tanda kutip tangan tak terlihat di belakang tapi menentukan,” papar Adib.
Adib pun memandang, sejatinya Jokowi saat ini tidak lagi memerlukan partai politik usai pensiun sebagai Presiden Indonesia pada Oktober 2024. Menurut Adib, Jokowi telah memiliki representasi politik di sang anak yang juga Wapres RI Gibran Rakabuming Raka.
“Karena representasi wujud itu sudah ada Gibran,” tandas Adib.
Sebelumnya, Jokowi angkat bicara soal pernyataan dari Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto yang mengatakan, Presiden ke-7 RI itu dan keluarganya sudah bukan lagi bagian dari partainya. Jokowi memandang pernyataan itu mencerminkan PDIP seakan hanya partai perorangan.
“Ya berarti partainya perorangan. Partainya jadi perorangan,” ujar Jokowi, Kamis (5/12/2024). Meski begitu, Jokowi enggan menjelaskan lebih lanjut apa yang dimaksudnya.
Laporan: Tim Kedai Pena