KedaiPena.Com – Tingkat pencemaran sungai di Jakarta akibat limbah rumah tangga, semakin mengkhawatirkan. Pencemaran paling parah terlihat di muara Teluk Jakarta yang menampung 13 aliran sungai.
“Air kali di Jakarta berwarna cokelat, tampak bersih, tidak ada sampah di permukaannya. Namun, saat air bergerak deras di pintu air kanal timur memicu munculnya busa. Air dari atas jatuh dengan keras dan mengaduk air di bawahnya, lalu terjadi busa,” kata Puput TD Putra, Direktur Eksekutif Kawal Lingkungan Indonesia (Kawali) kepada KedaiPena.Com, Selasa (27/3/2018).
Asumsi Putra, sapaannya, munculnya busa itu akibat kandungan deterjen yang mengendap di dasar sungai. Kandungan itu teraduk lalu menimbulkan busa di permukaannya.
“Tapi memang hal ini perlu ditelusuri lebih dalam dan harus diuji hasil lab pendukung yang menyatakan pencemaran itu benar didominasi oleh limbah deterjen,” sambungnya.
Sebab, ada kekhawatiran juga hal tersebut disebabkan oleh hal lain. Misal pembuangan limbah secara diam-diam yang dilakukan oleh oknum industri yang membuang limbahnya ke sungai.
“Makanya perlu semua ditelusuri dengan benar agar kejadian seperti ini tidak sering terulang,” tandas Putra.
Laporan: Muhammad Hafidh