KedaiPena.Com – Gempa bumi berkekuatan 5.6 Mw dengan kedalaman 10 km yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Indonesia pada 21 November 2022 menyisakan duka yang mendalam bagi para korban. Tak terkecuali untuk anak-anak yang mengalami trauma.
Untuk membantu anak-anak kembali ceria, komunitas Jejak Backpacker memberikan ‘trauma healing‘ di posko pengungsian Cianjur Bersatu, 26-27 November 2022.
Dalam kegiatan ini, Jejak Backpacker menggaet Sidik dari komunitas belajar Gang Satoe dan Trisni dari komunitas Mak Backpacker.
“‘Trauma healing‘ adalah suatu proses memulihkan emosi korban dari ketakutan di masa lalu. Dengan cara ini, mereka bisa bertahan hidup kembali tanpa bayang-bayang masa lalu,” kata Trisni, Senin (28/11/2022).
Pada umumnya, para korban sering merasa mengenang kembali peristiwa itu, mengingatnya dengan mimpi buruk, dan menghindari dikaitkan dengan peristiwa traumatis.
“Untuk mengatasinya, ada terapi trauma psikologis yang bisa diikuti,” lanjutnya.
Trisnie melanjutkan, setelah mengalami bencana gempa ini, seseorang cenderung penuh dengan keterkejutan dan penolakan. Reaksi jangka panjang dapat mencakup emosi yang tidak terduga, kilas balik, dan bahkan gejala fisik seperti sakit kepala dan mual.
Metode yang digunakan oleh Sidik dan Trisni adalah pendekatan persuasif kepada anak-anak tersebut. Seperti mendengarkan keluh-kesah mereka, bermain bersama, pertunjukan sulap, dongeng hingga memberikan tantangan untuk mereka dengan hadiah.
“Kami juga bikin kegiatan setoran hafalan surat Al Quran buat anak-anak. Jadi saat anak-anak kumpul pagi dikasih PR hafalan. Suratnya bebas yang penting mereka sanggup. Nah pada malam atau sore, mereka setoran hafalan. Makin panjang hafalannya makin besar ‘reward‘-nya,” urai tenaga medis di salah satu rumah sakit Jakarta ini.
“Anak-anak begitu antusias dalam mengikuti arahan kami, sehingga mereka bisa tertawa lepas dan melupakan sejenak atas apa yang menimpa mereka,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Rafik