KedaiPena.Com – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selatan (Tangsel), Taryono mengatakan, pihaknya tengah menggalakkan program Lawatan Sejarah Daerah (Laseda) untuk memperkenalkan budaya dan membentuk karakter anak bangsa.
Menurutnya Laseda adalah program unggulan yang menjadi perhatian karena Tangsel memiliki kearifan lokal yang harus dikembangkan. Hal ini sebagai dasar pengembangan pendidikan yang menyasar generasi muda, khususnya pelajar dan pemuda.
Demikian disampaikan Taryono, saat ditemui KedaiPena.com di kantornya, Komplek Puspem Tangsel, belum lama ini.
“Sesuai dengan tupoksi kita, salah satu urusan yang harus kita tangani adalah kebudayaan. Terutama dengan sejarah dan budaya Tangsel. Kita memperkenalkan sejarah budaya Kota Tangsel kepada generasi muda. Hal ini menjadi perhatian, karena disitulah ada kearifan lokal yang harus kita kembangkan,” kata dia.
“Beberapa waktu yang lalu kami telah memanggil dan mengumpulkan para siswa sekolah, kemudian kami berikan sosialisasi tentang sejarah daerah kota Tangsel. Kemudian kita membawa para pelajar agar dapat melihat situs-situs sejarah yang ada di Tangsel,” lanjutnya.
Taryono mengatakan, pendidikan sejarah khususnya pengenalan kearifan lokal merupakan hal yang sangat penting untuk membentuk karakter generasi muda.
“Pembangunan SDM generasi muda kita itu menjadi generasi yang cerdas dan berkarakter tentu tidak bisa dilepaskan dari sejarah budaya lokal, ‘local wisdom‘ kita. Maka sangat penting sekali anak-anak mengenal kearifan lokalnya dan itu menjadi ‘basic‘ dalam pengembangan kecerdasan dan karakter para siswa,” katanya.
Termasuk juga nasionalisme, pendidikan kesejarahan dan budaya bisa menjadi alat membangun karakter bangsa. Generasi muda bisa belajar menanamkan dan mengembangkan kecintaan pada tanah air Indonesia.
“Berangkat dari pengembangan sejarah, pengenalan sejarah budaya lokal kepada anak-anak muda, pada akhirnya menumbuh kembangkankecintaan pada tanah air kita,” lanjutnya.
Taryono mengatakan, saat ini di Tangsel terdapat 19 situs sejarah budaya dan pihaknya akan terus berupaya agar terus bertambah dan berkembang. Dari 19 situs bersejarah tersebut, terdapat beberapa situs yang sudah terkenal, di antaranya Daan Mogot, Rakrama Tajuk dan Sumur Tujuh.
“Dari 19 situs yang terdapat di Tangsel, yang sudah terkenal itu ada situs Daan Mogot. Di mana di situ ada monumen tentang perjuangan para pejuang kita. Kemudian yang kedua Rakrama Tajuk dan Sumur Tujuh di Serpong, itu sudah terkenal juga,” jelasnya.
“Sebenarnya, ada banyak lagi situs yang ada di Tangsel dan itu perlu dikenalkan kepada masyarakat khususnya adalah generasi muda kita yang sedang tumbuh berkembang membangun karakter,” lanjut Taryono.
Ke depannya, imbuhnya, Pemerintah Kota Tangsel akan terus melakukan inovasi dalam memperkenalkan sejarah budaya Tangsel. Seperti penulisan buku dan membuat lomba fotografi.
“Kita akan mengembangkan itu yang ujungnya adalah menumbuhkembangkan cinta pada sejarah pada budaya Tangsel yang pada akhirnya punya semangat melestarikan,” pungkasnya.
Laporan: Sulistyawan/Adv