Artikel ini ditulis oleh Fernando Emas, Direktur Rumah Politik Indonesia.
Dalam rangka membangun komunikasi untuk kepentingan koalisi menghadapi pilpres 2024 sudah dilakukan oleh partai politik yang memiliki kursi di parlemen.
Membaca peluang koalisi berdasar perolehan kursi di DPR RI hanya ada empat pasangan capres dan cawapres pada pilpres 2024.
Jika melihat berdasarkan pengalaman pilpres sebelumnya dan kedekatan partai politik, juga berpeluang memunculkan empat pasangan capres dan cawapres.
Berdasarkan pada pengalaman tahun 1999 dimana Presiden Gusdur dari PKB dan Wakil Presiden Megawati dari PDIP, pilpres 2004 dan 2019 membuka kembali peluang PDIP akan berkoalisi dengan PKB.
Dengan kombinasi nasionalis religius akan semakin memperbesar peluang bagi PDIP untuk menghantarkan kadernya sebagai presiden atau wakil presiden pada pilpres 2024.
Sebagai partai pemenang pemilu PDIP memiliki anggota DPR RI sebanyak 128 atau setara 22,26%, sudah mencukupi untuk mencalonkan pasangan capres dan cawapres pada pilpres 2024 yang akan datang.
Walaupun sudah memenuhi syarat untuk mengusung capres dan cawapres namun PDIP tetap akan membangun koalisi dengan partai politik yang berbasis islam untuk menambah peluang kemenangan.
PKB yang merupakan “anak” dari NU menjadi salah satu pertimbangan PDIP berkoalisi dengan PKB.
Gerindra yang sudah berpengalaman dua kali pilpres memasangkan Prabowo dengan kader PAN berpeluang untuk kembali berkoalisi pada pilpres tahun 2024.
Seperti pada pilpres 2009 Prabowo berpasangan dengan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa.
Pada pilpres 2009 yang lalu Prabowo juga berpasangan dengan Sandiaga yang kemudian diberi KTA PAN sebagai bukti bahwa Sandiaga berpasangan dengan Prabowo sebagai kader PAN.
Hasil pemilu 2019 yang lalu, Gerindra dan PAN memiliki 122 kursi setara dengan 21,21%. Cukup untuk mencalonkan pasangan capres dan cawapres pada pilpres 2024.
Golkar sebagai partai yang memiliki pengalaman 56 tahun dalam politik Indonesia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Nasdem karena Surya Paloh sebagai penggagas Partai Nasdem merupakan mantan kader Golkar.
Kedekatan tersebut akan membuka peluang Golkar dengan Nasdem berkoalisi pada pilpres 2024. Dengan perolehan kursi sebesar 25% memenuhi persyaratan untuk mencalonkan pasangan capres dan cawapres.
Partai Demokrat yang memiliki 54 anggota DPR RI sangat berpeluang berkoalisi dengan PKS dan PPP. Sebagaimana pengalaman koalisi pada pemerintahan SBY periode 2004-2009, 2009-2014 membangun kedekatan antar ketiga partai tersebut.
Gabungan perolehan kursi ketiga partai tersebut mencapai 21,38%. Sudah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan UU Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
Dengan terbentuknya koalisi Demokrat, PKS dan PPP maka dengan sendirinya menggagalkan koalisi partai politik berbasiskan islam yang sempat digaungkan oleh PKS dan PPP.
[***]