KedaiPena.com – Dengan berakhirnya Perundingan Putaran Pertama Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) pada Sabtu (19/3/2022) di Bandung, Jawa Barat, diharapkan Indonesia akan lebih maju memasuki pasar wilayah Amerika Utara.
Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono selaku Ketua Negosiator Indonesia menjelaskan saat ini, Indonesia hanya memiliki satu perjanjian dagang di benua Amerika, yaitu dengan Chile yang terletak di kawasan Amerika Selatan.
“Oleh sebab itu, Perundingan ICA-CEPA diharapkan dapat menjadi pintu masuk produk ekspor Indonesia ke wilayah Amerika Utara lainnya, yakni Amerika Serikat dan Meksiko, mengingat Kanada memiliki perjanjian dagang dengan kedua negara tersebut,” kata Djatmiko dalam keterangan tertulis, Minggu (20/3/2022).
Ia juga menyampaikan bahwa selain akses pasar barang, perundingan ini juga bertujuan untuk meningkatkan ekspor perdagangan jasa Indonesia, mengundang penanaman modal asing ke Indonesia, dan mendorong kerja sama di sektor prioritas, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Tercatat total perdagangan Indonesia Kanada pada 2021 mencapai 3,1 miliar Dollar Amerika. Dengan angka ekspor Indonesia ke Kanada tercatat sebesar 1,1 miliar Dollar Amerika sedangkan impor Indonesia dari Kanada sebesar 2 miliar Dollar Amerika.
“Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Kanada pada 2021 adalah karet alam, jersei, aksesoris kendaraan bermotor, ban, dan alas kaki terbuat dari bahan tekstil. Sementara impor utama Indonesia dari Kanada pada 2021 adalah gandum, pupuk, pulp, kedelai, dan bijih besi,” paparnya.
Secara keseluruhan, Perundingan ICA-CEPA mencakup pembahasan yang terbagi dalam 17 Kelompok Kerja (Working Group) dan 3 Expert Level Discussion. Kelompok kerja tersebut adalah perdagangan barang, perdagangan jasa, perdagangan digital, ketentuan legal dan isu institusional, pengamanan perdagangan, ketentuan asal barang, prosedur kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, sanitari dan fitosanitari, regulasi teknis dan prosedur penilaian kesesuaian (STRACAP), praktik regulasi yang baik, investasi, kekayaan intelektual, kerja sama ekonomi dan teknis, pengadaan barang pemerintah, transparansi, kompetisi, dan penyelesaian sengketa. Sedangkan untuk Expert Level Discussion, dilakukan pembahasan mengenai perdagangan inklusif, tenaga kerja dan lingkungan.
Pada perundingan putaran pertama ini, negosiator kedua negara fokus bertukar pandangan terkait kebijakan nasional dan memahami posisi masing-masing negara atas isu runding secara umum.
“Ditargetkan perundingan ICA-CEPA dapat selesai pada akhir 2023. Oleh sebab itu, negosiator kedua negara diimbau dapat segera mengagendakan pertemuan intersesi sebelum Perundingan Putaran kedua dan menyepakati sejumlah langkah tindak lanjut perundingan hari ini,” pungkasnya.
Laporan: Natasha