KedaiPena.com – Upaya mendorong masyarakat untuk lebih banyak mengkonsumsi ikan tak hanya dapat dilakukan dengan meningkatkan produksi perikanan belaka. Tapi membutuhkan literasi terkait nilai gizi dan cara memilih ikan sehat, serta keterlibatan para pemangku kepentingan untuk memudahkan akses pembelian produk perikanan secara lebih luas.
Kepala Balai Uji Standar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BUSKIPM) Woro Nur Endang Sariati menyatakan penyelenggaraan Bazaar Ramdhan Murah ini bukan hanya untuk merayakan Ramadhan tapi juga sebagai awal dari rangkaian Bulan Mutu Karantina (BMK), yang sudah diluncurkan pada Rabu (13/4/2022).
“Rangkaian kegiatan BMK ini akan berlangsung selama tiga bulan, dengan fokus pada peduli sosial dan peduli publik. Tujuannya, adalah meningkatkan kolaborasi dengan instansi terkait juga meningkatkan literasi masyarakat sekitar terkait produk perikanan,” kata Woro saat pembukaan Bazaar BKM BUSKIPM 2022, di Setu Cipayung Jakarta Timur, Kamis (21/4/2021).
Dalam acara bazaar ini, Woro menyebutkan produk yang disediakan adalah berupa sembako murah dan produk pangan, khususnya produk perikanan.
“Bazaar Ramadhan Murah ini menjadi bentuk sosialisasi pada masyarakat terkait pemilihan sumber protein, dari produk perikanan, yang sebenarnya sama mudahnya untuk didapatkan seperti halnya produk daging ayam atau daging sapi,” ucapnya.
Ia menegaskan membangun literasi masyarakat terkait produk perikanan merupakan elemen penting untuk merubah mindset masyarakat terkait sumber protein.
“Ini merupakan bagian dari peduli sosial BUSKIPM. Dimana kami memberikan edukasi pada masyarakat, tentang nilai protein ikan dan bagaimana cara melihat ikan yang baik,” ucapnya lagi.
Ia menuturkan bahwa pemerintah saat ini sedang berupaya agar masyarakat dapat memiliki akses yang luas pada produk perikanan, baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya.
“Memang butuh waktu dan butuh dukungan dari setiap pemangku kepentingan untuk mengedepankan produk perikanan. Contohnya, di pasar kalau kita lihat, produk perikanan biasanya akan kalah dari produk ayam atau sapi. Ini yang harus dirubah. Kalau ingin masyarakat cenderung memilih produk perikanan artinya harus ada tampilan ikan yang lebih banyak untuk mempengaruhi masyarakat sebagai konsumen untuk lebih memilih produk perikanan,” kata Woro.
Laporan: Hera Irawan