KedaiPena.Com – Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menilai, wajar kritikan dari sejumlah akademisi atas pengangkatan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Penilaian akademisi tersebut masuk akal. Karena latar belakang Mega memang tidak berkaitan dengan dunia sains. Selama ini Mega hanya dikenal sebagai politisi yang menjadi ketua umum partai dan sempat menjadi presiden menggantikan Gusdur yang saat itu diturunkan MPR melalui Sidang Istimewa,” kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu, (5/5/2021).
Ia pun menyayangkan, langkah Ketum PDIP tersebut mau menerima tawaran tersebut. Pasalnya, sebagai sosok yang pernah menjadi presiden, idealnya posisi tersebut bukanlah jabatan yang menarik buat mantan presiden.
“Selain itu, sulit membayangkan Mega dapat mengarahkan para ilmuwan yang menjadi peneliti dan penemu inovasi di BRIN. Selain memang memiliki kepakaran khusus yang mumpuni, mereka juga bekerja dalam kesenyapan. Sungguh ironis orang-orang sekaliber mereka diarahkan orang yang tak pernah berkiprah di dunia riset dan inovasi,” tegas dia.
Ia menyarankan, agar posisi tersebut kepada ilmuwan indonesia yang tersebar di berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian.
“Mereka inilah yang berkompeten menduduki posisi tersebut,” tutur dia.
Megawati, tegas dia, sebaiknya cukup menjadi negarawan, seperti yang diperankan Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, dan Tri Sutrisno.
“Posisi ini jauh lebih terhormat daripada jabatan ketua Dewan Pengarah BRIN. Biarlah para ilmuwan membesarkan BRIN melalui hasil riset dan inovasinya untuk kebanggaan negeri tercinta,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi