KedaiPena.Com- Ketua Umum Bamusi Hamka Haq mengatakan, jika Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri serta Hasto Kristiyanto akan menghadiri perayaan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) yang ke-95.
Acara perayaaan HUT NU sendiri akan diselenggarakan di Kantor Pusat DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Minggu (31/1/2021) siang. Acara tersebut, sedianya juga akan dihadiri ulama Gus Miftah. Panitia acara mengusung tema “Rumah NUsantara” dalam harlah NU ke-95.
“Ulama kondang Gus Miftah dipastikan akan ikut memeriahkan peringatan Harlah NU ke-95 oleh PDI Perjuangan,” kata Hamka Haq dalam keterangan resminya, Minggu ini.
Panitia acara, kata Hamka, mengedepankan protokol kesehatan COVID-19 di Harlah ke-95 NU oleh PDIP ini. Peserta yang hadir fisik dibatasi dan wajib melewati proses rapid antigen yang sudah disiapkan.
Acara tersebut akan dilaksanakan secara virtual kepada publik dan pengurus partai se-Indonesia, sebagai bentuk mengedepankan protokol kesehatan. Yakni melalui Channel YouTube dan live di Facebook PDI Perjuangan.
Menurut Hamka, Gus Miftah yang dikenal sebagai dai milenial dan dekat dengan kaum Wong Cilik, akan memandu jalannya dialog. Pembahasan dialog menyinggung tentang hubungan bapak bangsa dan proklamator Indonesia Bung Karno dengan NU.
“Dalam peringatan Harlah NU ke-95 itu, Gus Miftah akan memandu jalannya dialog tentang hubungan Bung Karno dan NU, PDI Perjuangan dan NU, kaum muda NU dan PDI Perjuangan, PDI Perjuangan rumah kebangsaan, dengan kader-kader PDI Perjuangan yang juga kader-kader NU,” ungkap Hamka Haq.
Ketua DPP PDI Perjuangan ini juga menyampaikan, Harlah NU yang digelar partainya juga akan menampilkan kesenian dan budaya nusantara sebagai bagian dari dakwah Islam yang ramah dan moderat.
“Hal ini sejalan dengan visi Islam Nusantara NU dalam harmonisasi antara Islam dan kearifan lokal. Harlah NU ke-95 akan diisi dengan tembang Sunan Kalijaga, Tarian Saman Aceh, dan lain-lain,” tutur Hamka Haq.
Puncak acara, Gus Miftah akan memimpin doa untuk Indonesia sebagai upaya spiritual untuk mendoakan negeri agar mampu mengatasi pandemi, membangun toleransi, dan mewujudkan keadilan sosial.
“Keharmonisan antara PDIP dan Nahdlatul Ulama akan menjadikan negeri ini semakin solid, kokoh, dan jaya,” tandas Hamka Haq.
Laporan: Sulistyawan