KedaiPena.com – Penerapan progam makan bergizi gratis (MBG) pada 6 Januari 2025, yang bernilai Rp 71 triliun, menuai kritik.
Salah satunya dari Anggota Komisi IX DPR RI, Fraksi NasDem, Irma Suryani Chaniago. Walaupun memahami bahw makanan bergizi itu memang ada hitungannya, tapi ia meminta jangalah rasa makanan itu hambar seperti makanan rumah sakit.
“Makan bergizi itu kan rata-rata makanan rumah sakit, makanan yang ditimbang, nasinya berapa, sayurnya berapa kecukupan lauknya,” kata Irma dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis (16/1/2025).
Bahkan, ia menyatakan sudah menyampaikan protes kepada Badan Gizi Nasional selaku penanggung jawab program MBG.
“Tetapi, memang saya sampaikan juga ke Badan Gizi Nasional ya ndak bisa begitu juga. Jangan mentang-mentang dianggap makanan bergizi jangan kemudian rasanya enggak ada,” ucapnya.
Jika rasa tak dipertimbangkan, imbasnya, banyak anak yang enggan makan. Oleh sebab itu masalah rasa ini harus diperhatikan. Selain itu, Irma juga menyampaikan, variasi menu MBG juga harus diperhatikan. Meski program makan bergizi gratis tak bisa memuaskan semua anak, tetapi setiap anak pasti punya selera yang berbeda-beda.
“Ada anak yang enggak suka tempe tapi dia suka tahu, waktu disiapkan tempe dia ndak mau makan, tetapi kan ada yang lain lauknya. Ada yang suka ayam tapi sukanya ikan, kalau di Sumatera Selatan itu kan rata-rata orang lebih suka ikan daripada ayam. Yang begitu-begitu kan harus jadi perhatian,” ungkap legislator dapil Sumsel ini.
Irma menekankan, makan bergizi gratis bukan makan kenyang. Persoalan ini juga belum secara terang dijelaskan ke publik.
“Makan kenyang dan makan bergizi itu beda nah ini yang belum tersampaikan ke publik. Ditambah lagi banyak oknum-oknum yang goreng-goreng program ini menjadi enggak jelas,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa