KedaiPena.Com – Sebagai Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, BPJS Ketenagakerjaan selalu berpartisipasi dalam kegiatan peringatan Hari Buruh setiap tahunnya.
Salah satu pertisipasinya di tahun ini adalah dengan ikut memeriahkan kegiatan yang diadakan oleh Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripatri yaitu May Day 2018 di MS Soccer Tangerang, Selasa (01/05/2018).
Dalam kegiatan ini BPJS Ketenagakerjaan bersama dengan BTN dan PT ISS melakukan penandatanganan ‘Memorandum of Understanding’ (MoU) Pembangunan 1000 rumah bagi karyawan PT ISS se-Indonesia.
Hadir pada acara penandatanganan ini Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, Krishna Syarif, Presiden Direktur PT ISS Elisa Lumbantoruan dan Direktur Consumer Banking BTN Budi Satria.
Acara ini juga disaksikan langsung oleh Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany dan unsur Forkompimda Tangsel.
Krishna mengatakan, pihaknya memiliki program ‘House Benefit’ yang disebut dengan nama Manfaat Layanan Tambahan atau MLT BPJS Ketenagakerjaan yang merupakan ‘benefit’ tambahan untuk pekerja selain 4 program perlindungan utama yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP) dan Jaminan Kematian (JKm).
Pada kesempatan ini juga diserahkan santunan kematian dan kecelakaan kerja kepada Non ASN, pemberian tangan palsu ‘Robotic Ottobock’ yang diserahkan langsung oleh Walikota Tangsel Airin Racmi Diany dan Direktur Umum BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfudz.
Layanan ini untuk mendukung program 1 Juta Rumah dari Pemerintah melalui penyediaan fasilitas pembiayaan perumahan untuk peserta program JHT melalui kerjasama dengan perbankan.
“Saat ini fasilitas yang kami berikan adalah Pinjaman Uang Muka Perumahan, Pembiayaan KPR Perumahan, Pinjaman Renovasi Rumah dan Kredit Konstruksi,” ucap Krishna.
Persyaratan untuk mendapatkannya pun sangat mudah yaitu telah menjadi peserta minimal selama setahun, tertib iuran dan administrasi, belum memiliki rumah dan memenuhi ketentuan yang berlaku pada perbankan kerjasama.
Saat ini BPJS Ketenagakerjaan telah bekerjasama dengan Bank Mandiri, BTN, BRI dan BNI sebagai Bank Penyalur pembiayaan tersebut.
Tingkat suku bunga yang ditawarkan cukup ringan yaitu mengacu kepada tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) ‘repo rate’ + 3% untuk peserta Non Masyarakat Berpenghasilan Rendah dan BI ‘repo rate’ + 4% untuk pengembang sesuai dengan aturan yang berlaku di BPJS Ketenagakerjaan.
Sampai dengan Maret 2018 diketahui sebesar Rp. 4,7 T telah disalurkan melalui fasilitas pembiayaan perbankan dan manajer investasi yang diberikan oleh MLT BPJS Ketenagakerjaan.
“Di samping sebagai daya tarik untuk meningkatkan kepesertaan, dengan adanya MLT ini dapat memberikan kemudahan bagi pekerja untuk memiliki rumah yang sehat, layak, terjangkau dan dapat meningkatkan perekonomian Indonesia,” tutup Krishna.
Laporan: Muhammad Ibnu Abbas