KedaiPena.Com – Ribuan masa aksi buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat Sumatera Utara (FPR-Sumut) menggelar aksi peringatan may day di Bundaran Majestik, Jalan Gatot Subroto Medan, Minggu (1/5).
Pimpinan aksi FPR Ahmadsyach dalam orasinya mengatakan, pihaknya menolak kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintahan Jokowi-JK mulai dari paket kebijakan Jilid I sampai Jilid XII. Sebab menurutnya, kebijakan yang ditetapkan oleh Jokowi-JK hingga saat ini sama sekali belum berpihak kepada buruh.
“Melalui perayaan Buruh Internasional hari ini, kami FPR-Sumut menyatakan penolakan kami terhadap kebijakan yang ditetapkan Jokowi mulai dari Jilid I sampai Jilid XII,” teriak Ahmadsyach berorasi.
Ahmadsyach yang akrab disapa Eben menjelaskan, kebijakan ekonomi Jilid I sampai XII yang dikeluarkan merupakan bukti bahwa rezim Jokowi-JK semakin memberikan kebebasan hampir tanpa batas bagi imperialis untuk merampok tanah air. Sebab menurutnya, kebijakan ekonomi sesungguhnya adalah suatu kebijakan yang bertujuan untuk mengintensifkan impor kapital dari imperialis Amerika Serikat.
“Paket kebijakan ekonomi sesungguhnya bertujuan untuk mengintensifkan impor kapital, khususnya melalui reformasi perburuhan yang menekankan politik upah murah melalui PP No. 78 tahun 2015 yang membatasi kenaikan upah tidak boleh melebihi 10 persen,” terang Eben.
Oleh karena itu, lanjut eben, Front Perjuangan Rakyat Sumatera Utara meminta pemerintah untuk membatalkan paket ekonomi Jilid I sampai XXII karena dinilai hanya menyengsarakan buruh, tani, dan kaum kecil masyarakat Indonesia.
“Kami juga menuntut agar pemerintah segera mencabut PP Nomor 78 tahun 2015 tentang pengupahan, KepMen 231 tahun 2003 tentang tatacara penangguhan upah minimum, dan InPres Nomor 9 tahun 2013,†tegas Eben.
Pantauan, aksi buruh itu mendapat kawalan ketat dari pihak kepolisian. Aksi itu menyebabkan arus lalu lintas di seputaran Bundaran Majestik mengalami kemacetan parah.
(Iam/Dom)