KedaiPena.Com- Ketua Umum Rakyat Pro-Gibran MilenialZ (RPGM) Maulidan Isbar menilai Gibran Rakabuming Raka siap untuk menjalani debat perdana cawapres di Pilpres 2024 yang akan berlangsung pada Jumat,(22/12/2023). Maulidan mengatakan, topik yang diusung pada perdana cawapres sungguh menarik dan sesuai dengan anak muda seusia dirinya dan Gibran.
“Para cawapres akan adu gagasan soal ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan. Topik yang sungguh menarik. Apalagi untuk anak-anak muda seusia saya,” kata Maulidan dalam keterangan tertulis, Jumat,(22/12/2023).
Maulidan juga mengaku mengingat momen saat Gibran menghadiri talkshow Rosi di Kompas TV beberapa waktu lalu. Saat itu, kata dia, Gibran menjelaskan bahwa mendekati anak muda tidak bisa dilakukan dengan cara lama.
“Pendekatan ke anak muda membutuhkan pendekatan khusus yang berbeda, karena anak muda memiliki kebutuhan, nilai, dan kekhawatiran yang unik,” tutur dia.
Maulidan menambahkan, isu-isu seperti lingkungan, pariwisata, pendidikan, kesempatan kerja, kesehatan mental, dan teknologi adalah fokus kelompok usia Milenial dan Gen Z.
“Karena itu, strategi yang digunakan untuk mendekati dan mengajak mereka untuk terlibat, haruslah relevan dengan isu-isu ini,” beber dia.
Ia mengamini pendapat Gibran yang mengatakan isu-isu itulah memenuhi imajinasi anak-anak muda. Sebagai aktor-aktor utama yang akan memegang kendali atas segala aspek kemajuan baik itu dalam skala lokal maupun skala nasional di masa depan.
“Sebagai wirausahawan muda, ketika kemudian memutuskan untuk berpartisipasi dan terlibat dalam urusan politik, isu-isu semacam itulah yang terutama memicu ketertarikan. Saya yakin, Mas Gibran juga demikian,” jelas dia.
Maulidan juga memahami Gibran juga bukan sosok lemah atau bahkan tidak bisa berdebat. Maulidan mengatakan, bahwa dirinya melihat hal itu dari perjalanan dan kiprah politik Gibran.
“Kami ini hanya lebih suka kerja nyata ketimbang sekadar adu wacana. Kami hanya lebih berminat untuk menyelaraskan visi dan menjajaki peluang kolaborasi ketimbang menyerang dan mengalahkan lawan debat,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Hafid