KedaiPena.Com – Daerah Purwakarta, tepatnya di Kampung Cihuni, Desa Pesanggrahan, sedang ramai aktivitas panjat tebing. Hampir di setiap ‘weekend’ orang datang untuk melakukan kegiatan minat khusus ini.
Hal ini dikarenakan di lokasi tersebut terdapat wisata ‘fun climbing’ via Ferrata. Via Ferrata yang dimaksud di sini adalah teknik memanjat dengan mendaki tangga besi yang ditanam di sepanjang dinding tebing.
Jadi untuk melakukan pendakian di Gunung Parang via Ferrata ini, tidak harus memiliki keahlian khusus seperti jago memanjat tebing. Tapi bisa juga kok dilakukan oleh semua tingkatan umur, bahkan anak kecil sekali pun. Tapi dengan catatan tidak takut ketinggian yah.
Gunung Parang memiliki ketinggian di atas 900 mdpl, dengan jalur vertikal dan berbatu. Gunung Parang ini adalah gunung batu andesit tertinggi di Indonesia dan tertinggi kedua di Asia.
Ada beberapa pDan untuk saat ini, ‘fun climbing’ yang dapat dilakukan di Gunung Parang, baru di ketinggian sekitar 150 meter dari titik awal pemanjatan. Peserta bisa one day trip atau menginap menggunakan tenda diatas Gunung Parang.
Ketika akan melakukan pemanjatan, kita akan terlebih dahulu diperkenalkan dengan berbagai macam alat-alat panjat yang akan digunakan, seperti ‘seat harness, lawyard, cowstail’, dan helm pelindung.
Dan saya lebih menyarankan kepada pemanjat untuk menggunakan sarung tangan untuk menghindari panasnya besi yang akan menjadi pijakan.
Pakai juga sepatu, usahakan menghindari menggunakan sandal, kacamata, ‘sunblock’, dan kalau memungkinkan lebih baik membawa tas kecil untuk menampung bawaan kita selama pendakian, seperti kamera beserta kelengkapan lainnya, air minum dan beberapa makanan ringan.
Dalam 1 kali pendakian, biasanya kita akan membuat kelompok yang terdiri sekitar 20 orang. Yang tentunya didampingi oleh guide professional.
Walaupun pendakian kali ini hanya bersifat ‘fun climbing’ tapi ketika kita sudah berada di atas Gunung Parang, kita akan bisa melihat keindahan alam sekitar.
Pemandangan pesawahan yang hijau, pohon-pohon bambu, pemukiman warga sekitar, Gunung Bongkok, Gunung Lembu, dan yang paling terindah indah ketika berada di atas, adalah pemandangan Waduk Jatiluhur yang sangat memanjakan mata.
Beberapa menit melakukan pendakian, dan menikmati keindahan alam sekitar, tiba waktunya kita melakukan aktifitas turun gunung menggunakan metode lowering, yang pastinya akan dipandu oleh guide professional yang mendampingi kita sejak awal pendakian hingga selesainya pendakian.
Jadi, selamat berpetualang di Gunung Parang.
Laporan: Wilda Finanda