KedaiPena.Com – Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Ma’ruf, Minggu, (20/10/2019), memberikan suka cita yang mendalam kepada sebagian pendukungnya di penjuru wikayah Indonesia. Namun nampaknya, hal tersebut tidak berlaku untuk masyarakat Tulang Bawang, Lampung Utara.
Masyarakat yang berada di Kabupaten Tulang Bawang khususnya, Menggala, Dente Teladas, Gedung Meneng, dan Gedung Aji, masih harus berjuang untuk menyelesaikan permasalahan tanah dengan perusahaan Sugar Group Company (SGC).
Permasalahan ini sendiri sudah sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Masyarakat Tulang Bawang hanya meminta untuk dikembalikannya hak tanah umbul yang digunakan oleh perusahaan tersebut.
Koordinator Masyarakat Tanah Umbul, Supri Bakau mengatakan, bahwa selama ini para masyarakat tanah umbul tidak pernah mendapatkan apa yang memang menjadi haknya tersebut.
“Permasalahan ini telah berlangsung lama, sedianya banyak langkah-langkah mediasi yang dilakukan, namun semua hanya mendapatkan jalan buntu,” ungkap dia kepada KedaiPena.Com, Minggu, (20/10/2019).
Selain itu, Supri menjelaskan, kasus ini sedianya sudah sampai ke meja Susilo Bambang Yudhoyono, semasa menjabat Presiden, namun hingga kini belum ada penyelesaian tuntas terkait hal tersebut.
“Kasus ini pernah di bawa sampai ke meja presiden saat periode SBY, dan sampai saat ini periode Jokowi. Namun belum ada solusi yang didapatkan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Tapi kami masih mengharapkan dan meyakini untuk Presiden Jokowi dapat segera menyelesaikan permasalah ini,” papar Supri.
Supri mengakui sedianya masyarakat di empat kecamatan yang memiliki hak berencana untuk menduduki tanah umbul tersebut pada Sabtu, (19/10/2019). Namun, lantaran Kapolres dan Dandim Tulang Bawang sudah mengingatkan untuk tidak menggelar aksi lantaran dinilai dapat mengganggu kondisi pasca pelantikan presiden, maka niat tersebut diurungkan.
“Karena takut mengganggu pelantikan presiden, dan kami sangat menghormati himbauan tersebut dan untuk menjaga pelantikan Presiden maka kami meninggalkan dan pulang kerumah masing-masing,” papar dia.
“Kami masyarakat mengharapkan kepada perusahaan dan instansi terkait untuk dapat menyelesaikan permasalahan ini, karena masyarakat ingin segera menyelesaikan permasalahan ini dengan musyawarah mufakat,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Lutfi