KedaiPena.com – Pemerintah Kota Semarang kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga aset daerah dengan sukses mempertahankan Lapangan Kalicari di Kelurahan Kalicari, Kecamatan Pedurungan, sebagai ruang publik yang kini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara leluasa. Keberhasilan ini semakin menguatkan posisi Pemkot Semarang dalam pengelolaan aset daerah demi kepentingan warga.
Keputusan ini mendapatkan apresiasi luas dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Penasihat Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kalicari, Madiono, yang menyampaikan rasa terima kasih kepada Wali Kota Semarang atas langkah nyata dalam penyediaan ruang publik.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wali Kota. Lapangan ini kini kembali dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kalicari untuk berbagai kegiatan,” kata Madiono, usai mengikuti apel dan kerja bakti warga bersama unsur Forkopimcam Pedurungan, ditulis Minggu (16/2/2025).
Setelah apel dan kerja bakti, masyarakat pun langsung menggunakan Lapangan Kalicari dengan mengadakan pertandingan futsal. Menurut Madiono, keberadaan lapangan ini bukan hanya sebagai sarana olahraga, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.
“Ke depan, masyarakat bisa bebas menggunakan lapangan ini. Tidak hanya untuk olahraga seperti futsal, tetapi juga untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat,” tambahnya.
Tegaskan Status Aset Daerah, Pemkot Semarang Pasang Plang Bukti Kepemilikan
Sebagai bentuk pengamanan aset, Pemkot Semarang secara resmi telah memasang tanda bukti plang kepemilikan di Lapangan Kalicari pada Kamis (13/2). Kepala Bagian Hukum Setda Kota Semarang, Moh Issamsudin, menegaskan bahwa pemasangan plang ini merupakan bukti kuat bahwa lapangan tersebut adalah aset daerah yang sah milik Pemerintah Kota Semarang.
“Pemkot Semarang bersama masyarakat telah memasang tanda bukti plang bahwa Lapangan Kalicari merupakan aset Pemkot Semarang dengan Sertifikat Hak Pakai Nomor 00222 atas nama Pemerintah Kota Semarang,” ujar Issamsudin yang didampingi Tim BPKAD, Satpol PP Kota Semarang, Camat Pedurungan, Polsek Pedurungan, Koramil Pedurungan, Lurah Kalicari, serta warga setempat.

Ia menambahkan bahwa pengelolaan dan pengamanan aset daerah terus menjadi prioritas Pemkot Semarang, terutama mengingat sejarah Lapangan Kalicari yang merupakan eks tanah bengkok.
“Memang dalam perjalanannya, ada klaim atau gugatan terhadap kepemilikan aset ini oleh pihak-pihak tertentu, namun Pemkot Semarang tetap konsisten dalam menjaga aset demi kepentingan masyarakat,” tegasnya.
Kemenangan Hukum Pemkot Semarang dalam Sengketa Lapangan Kalicari
Keberhasilan mempertahankan Lapangan Kalicari bukan tanpa perjuangan. Sebelumnya, pada tahun 2021, Pemerintah Kota Semarang memenangkan sengketa kepemilikan lahan ini setelah Mahkamah Agung melalui Putusan Nomor 259/PK/Pdt/2021 membatalkan putusan sebelumnya, yakni Putusan Mahkamah Agung Nomor 3010K/Pdt/2018, yang sebelumnya menguatkan klaim pihak lain atas tanah ini.
Putusan tersebut juga membatalkan putusan tingkat Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi yang sempat mengancam kepemilikan aset daerah ini. Dengan kemenangan hukum ini, status Lapangan Kalicari sebagai aset resmi Pemkot Semarang semakin kuat dan tidak terbantahkan.
Meskipun demikian, Pemkot Semarang tetap menghormati setiap upaya hukum yang mungkin masih akan diajukan oleh pihak lain terkait kepemilikan lahan ini.
“Pemerintah Kota Semarang akan tetap menghormati setiap langkah hukum yang dilakukan, termasuk hasil akhirnya nanti,” pungkas Issamsudin.
Dengan keberhasilan ini, Lapangan Kalicari kini menjadi ruang terbuka yang sepenuhnya bisa dinikmati oleh masyarakat untuk berbagai kegiatan positif. Pemkot Semarang berharap masyarakat dapat menjaga dan memanfaatkan fasilitas ini sebaik-baiknya demi kemajuan bersama.
Laporan: Ranny Supusepa