KedaiPena.Com– Hasil hitung cepat atau quick count hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dinilai masih meragukan. Pasalnya, angka hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2024 yang muncul saat ini tidak mutlak.
Demikian disampaikan Analis Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menanggapi hasil hitung cepat Pilpres 2024 yang memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Ubed menyadari, biasanya ketika hitung cepat itu mulai ditayangkan sangat cepat publik memperbincangkan hasil quick count dan tidak sedikit yang mempercayainya sebagai angka absolut.
Padahal itu bersifat relatif karena menggunakan sampel hasil perhitungan di TPS. Sebab tidak mungkin lembaga survei punya surveyor hingga di 800.000 TPS lebih.
“Oleh karena menggunakan sampel TPS, maka hasil quick count itu bersifat prediksi,” kata Ubedilah saat dikonfirmasi wartawan, Jakarta, Kamis,(15/2/2024).
Meskipun lembaga survei seringkali berani menyimpulkan, siapa kandidat yang lebih unggul ketika suara masuk dari sampel yang diambil sudah di atas 70 persen. Perlu diingat itu 70 persen dari sampel TPS yang diambil.
“Biasanya, lembaga survei minimal ambil sekitar 10 persen dari jumlah TPS seluruh Indonesia yang diambil secara acak,” ujar Ubedilah.
Menurutnya, dari 800.000 TPS lebih mungkin hanya ambil 800 TPS secara random atau acak. Jadi hasilnya prediksi dan relatif. “Saya kira masyarakat perlu paham ini,” jelasnya.
Hal penting lainya masyarakat juga perlu tahu dan tidak perlu ribut soal quick count, sebab pada akhirnya dasar keputusan pemenang Pemilu tetap berdasarkan pada perhitungan metode Real Count yang dilakukan KPU.
“Itu hasil akhir pemilu yang memiliki legitimasi kuat. Bukan quick count,” tandas Ubed.
Laporan: Tim Kedai Pena