KedaiPena.Com – Fotografer senior Don Hasman mencoba memisahkannya antara penjelajahan dan petualangan. Kata dia, petualangan lebih identik dengan mengejar prestasi. Berbeda dengan dengan penjelajahan.
“Kalau petualangan, sekalian tepok dada. Petualangan tujuannya egois, selalu menunjukan kehebatannya. Tapi itu sah saja ya. Sementara kalau penjelajah itu pengabdian kepada ilmu pengetahuan,” kata dia dalam Diskusi Penjelajah Cerdas di Jakarta, belum lama ini.
Misalkan, sambung fotografer yang memilih menekuni dunia etnofotografi, ia banyak melihat semua banyak kesalahannya dalam sebuah petualangan ke Lauser, Aceh.
“Itu beban yang dibawa sekian banyak padahal teknologi sekarang sudah bisa dimanfaatkan, contohnya pakai HT. Tapi, HT itu jaraknya terbatas, kenapa tidak mengunakan telepon satelit. Itu kalau ada kecelakaan segala macam, kau tunggu keluar hutan dulu yang berapa hari atau berapa minggu, kalau kau tembus, tapi kalau dengan telepon satelit, saat itu juga kau bisa kabarkan, helikopter bisa lebih cepat datangnya,” jelas fotografer petualang ini.
“Coba kalau 1 orang mendadak terkena bakteri, urusannya bisa potong kaki kalau kena di kaki. Atau potong tangan, kalau kenanya di tangan,” sambung fotografer yang memulai karir sejak tahun 1980-an.
Lalu, ketika masak di hutan, begitu buang energi. Makanan digendong, peralatannya juga. hal itu buang tenaga. Padahal, makanan bisa diurus sebelumnya, mau yang kalori berapa. Misalkan, dengan ransum yang dia tinggi nilai kalorinya yang sesuai dengan pendakian gunung atau.
“Segala macam kegiatan mendaki gunung itu kira-kira diperlukan 2500 keatas kalori, dan itu sudah bisa dibikin dari rumah,” lanjutnya.
“Kalau sabtu minggu cuma bawa 1 kilo ¾, setiap hari kau makan ¼ kilo kau makan 2500 kalori cukup itu. Air, tidak perlu dimasak, kalau dimasak kau harus nyalakan api atau kompor atau gas, kau harus gendongkan itu bahannya, atau pakai kayu, tapikan buang waktu, kenapa gak difilter aja,” imbuh dia lagi.
“Kau mau sambil jalan sambil filter, kau tinggal pencet tombol di botol itu, kamu tinggal saring langsung bisa minum itu. Meski air itu sebelahnya mayat, sebelahnya ‘tai kebo’, kau bisa saring 0.1 mikron itu yang lolos, kau hanya bawa alat penampungnya saja,” tandas dia.
Laporan: Rara Ar Rayan