KedaiPena.Com – Begawan ekonomi Rizal Ramli meminta Pemerintah Indonesia belajar dari Brazil dalam mengelola gula. Sebab, Brazil terbukti sukses mengelola produksi gulanya dengan baik.
Demikian dikatakan Rizal Ramli kepada KedaiPena.Com ditulis Selasa (24/4/2018).
Kata Rizal, dalam pengelolaan tebu, penghasilan terbesar itu bukan dengan jualan gula, tapi dari etanol yang dibuat bahan bakar. Lalu, limbahnya buat listrik, baru terakhir dari jualan gula.
RR, sapaan Menko Ekuin di kabinet mendiang Presiden Abdurrahman Wahid ini merasa miris melihat nasib petani tebu di Indonesia akibat maraknya impor gula yang dilakukan pemerintah.
“Data pemerintah menyebut, produksi gula oleh petani terus menurun. Seharusnya pemerintah bisa membuat 2 juta hektar lahan tebu di Sulawesi dan Papua,” sambung dia.
Dengan belajar dari Brazil, menurut mantan penasehat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini, petani tebu bisa sejahtera karena tidak bergantung dari penjualan gula saja.
“Kita bisa produksi etanol dari tebu, biar BBM kita nggak impor, 25 MW bisa dihasilkan dari limbahnya, baru terakhir jual gula,†jelas Rizal Ramli.
Dia menyebutkan bahwa dampak itu semua ialah akibat penerapan sistem neoliberalisme yang dominan dalam ekonomi Indonesia.
Sehingga ketidakmajuan dan keterbelakangan serta kemiskinan tidak terus terjadi akibat salah sistem.
“Jadi otaknya itu jangan cuma impor-impor terus, dari dulu kok nggak belajar-belajar,†demikian tokoh nasional yang juga pernah menjadi Menko Kemaritiman RI ini.
Laporan: Ricki Sismawan