KedaiPena.Com- Analis sosial-politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun memberikan pandangannya atas keputusan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Kaesang Pangarep masuk dan menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Ubed begitu ia disapa mengatakan bahwa peristiwa masuk dan terpilihnya Kaesang menjadi Ketua Umum PSI menunjukkan tiga hal penting.
Ubed menerangkan, hal pertama ialah menunjukan betapa tidak konsistenya seorang Kaesang. Ubed mengingatkan, pada dua tahun lalu Kaesang bersuara lantang untuk tidak mau terjun ke dunia politik, tetapi kini ia seperti pepatah menjilat ludahnya sendiri.
“Perilaku ini mirip dengan perilaku ayahnya yang sering terlihat tidak konsisten dan ternyata diakuinya saat pidato setelah dipiiih jadi Ketua Umum PSI bahwa ia akhirnya masuk dunia politik karena terinspirasi oleh Ayahnya,” kata Ubed, Kamis,(28/9/2023).
Kedua, lanjut Ubed, terpilihnya Kaesang menjadi Ketum juga telah menunjukan bahwa PSI adalah partai yang menghianati klaim dirinya sebagai partai kader. Kaderisasi PSI mengalami stagnasi justru disaat baru berusia muda.
“Itu juga berarti kaderisasi sirkulasi kekuasaan di elit PSI tidak berjalan,” tegas Ubed.
Ubed memandang, bahwa cepatnya proses Kaesang menjadi anggota lalu menjadi Ketua Umum PSI juga bisa dimaknai telah mengabaikan AD/ART.
Hal ini, kata Ubed, lantaran dalam AD/ART PSI pasal 18 disebutkan bahwa syarat menjadi pengurus di Dewan Pimpinan Pusat adalah seseorang yang telah menjadi kader paripurna.
“Di dalam AD PSI pasal 13 disebutkan bahwa Kader Paripurna adalah anggota yang telah mengikuti kegiatan pelatihan yang diselenggarakan Pimpinan Pusat. Nah apakah Kaesang sudah pernah ikut pelatihan kader tingkat nasional itu? Nyatanya tidak, dapet kartu anggota pun baru,” sindir Ubed.
Ubed menambahkan, untuk hal ketiga dari masuk dan terpilihnya Kaesang menjadi Ketum telah menunjukkan bahwa PSI bukan partai modern. Sebab, kata Ubed, sangat menggantungkan nasibnya pada seorang Jokowi.
“Ketergantungan pada Jokowi itu kini makin terbukti selain terlihat dari narasi tegak lurus ke Jokowi juga sampai mengangkat darah daging Jokowi Kaesang sebagai ketua umumnya,” pungkas Ubed.
Laporan: Muhammad Rafik