KedaiPena.Com – Selain proyek pembangkit listrik, hal lain yang bisa dipakai untuk bisa mencairkan dana pinjaman dari Bank Exim China adalah pembeli pesawat made in China MA 60. Proyek ini terjadi semasa SBY berkuasa.
“Kemudian, pesawat ini digunakan oleh Merpati Nusantara Airlines. Sayang, mutu dan realibility-nya sangat buruk,” kata Ketua FSP BUMN Bersatu Arif Pouyono kepada redaksi, ditulis Jumat (5/5).
Sekarang, tambah Ketua DPP Gerindra itu, semua pesawat hampir jadi bangkai. Dan Merpati Airlines harus menanggung utang sebesar Rp2,7 triliun.
“Utang tersebut sekarang ditanggung oleh pemerintah karena pemerintah waktu itu mengeluarkan Sovereign Guarantee berupa SLA (Subsidery Loan Agreement),” sambung dia.
Ini tetap terjadi, walaupun kerjasama pembelian pesawat MA60 itu B to B (bussines to bussines) alias tidak menggunakan APBN.
(Apit/Foto: Istimewa)