KedaiPena.com – Bisnis Rumah Hantu dinyatakan sebagai salah satu sektor bisnis yang turut serta dalam membuka lowongan kerja, sehingga sudah seharusnya pemerintah juga memperhatikan sektor bisnis ini.
Project Manager Wahana Hantu Indonesia, Nizhan Prayoga menyatakan hingga saat ini, animo masyarakat pada wahana yang sifatnya menakutkan masih tinggi.
“Dari beberapa wilayah yang sudah kunjungi, sejak 2016, mulai dari Jabodetabek, Semarang, Boyolali, Kalimantan, pengunjung pasti ada,” kata Nizhan pada Kedai Pena di Pamulang Square, Tangerang Selatan, Minggu (18/12/2022).
Ia menyampaikan HTM yang diberlakukan tergantung dari tingkat mall dan kelas masyarakat yang dituju.
“Untuk Grade A Rp40 ribu pada Senin – Kamis dan Rp50 ribu pada hari Jumat hingga Minggu. Grade B Rp25 ribu pada Senin – Kamis dan Rp30 ribu pada hari Jumat hingga Minggu. Dan Grade C Rp15 ribu pada Senin – Kamis dan Rp20 ribu pada hari Jumat hingga Minggu,” ujarnya.
Ia menyatakan omset tertinggi yang pernah dicapai adalah Rp500 juta per bulan, dengan jumlah pengunjung mencapai 25 ribu orang.
“Saat ini, kami sedang roadshow ke beberapa kota di Indonesia. Setiap event itu sekitar tiga minggu hingga satu bulan saja di setiap lokasi mall. Karena antusias pengunjung tidak selamanya stabil, pasti ada penurunan di minggu terakhir, kecuali mall tersebut ramai bisa jadi diperpanjang, paling maksimal satu minggu. Dalam satu bulan kami bisa buka di dua atau tiga cabang di mall yang berbeda,” ujarnya lagi.
Nizhan menyebutkan kendala yang paling sering ditemui dalam setiap event adalah jika ada peraturan mall yang tidak membolehkan tempatnya terkena paku. Atau ada juga yang kabelnya harus mengikuti standar mall tersebut.
“Tapi kami selalu mengikuti sop di setiap mall, dan memang sudah dipikirkan sebelumnya, ketika mendapat tempat indoor maupun outdoor,” ungkapnya.
Ia mengharapkan pemerintah bisa lebih memperhatikan sektor event organizer, seperti dirinya.
“Karena, pelaku usaha seperti kami ini juga turut mendorong perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan bagi yang belum bekerja,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Rafik