KedaiPena.Com – Akademisi Perbanas Institute Mustanwir Zuhri menilai masalah yang menimpa Bank Muamalat saat ini didasari oleh portofolio pembiayaan yang didominasi pada pembiayaan korporat.
“Dari aspek peminjam, korporasi- korporasi besar ini menghadapi lebih banyak risiko karena keterkaitannya dengan makro ekonomi dan kondisi ekonomi internasional. Dengan risiko tinggi ini peluang gagal bayar juga tinggi,” ujar Mustanwir kepada wartawan, Jumat, (27/12/2019).
Mustanwir menjelaskan dari pihak bank, juga kurang memperhatikan diversifikasi investasi. Sebaiknya bank juga mengalokasikan pembiayaan pada industri atau usaha kecil dan menengah.
“Untuk mengantisipasi kondisi ini suntikan dana perlu dari penjualan saham atau penerbitan sukuk (obligasi syariah),” jelas Mustanwir.
Meski demikian, kata Mustanwir, hal tersebut tidaklah cukup, sebaiknya bank menjalin aliansi strategis dengan bank- bank yang sudah berpengalaman.
“Berpengalaman memberikan pembiayaan UMKM dan juga kepada bank yang berpengalaman memberikan pembiayaan korporat,” tegas dia.
Mustawin menjelaskan bantuan juga bisa datang dari bank-bank BUMN. Teknisnya adalah dengan penempatan dana bank BUMN pada Bank Muamalat.
“Dengan menempatkan modal di Bank Muamalat, bank mitra ini dapat menempatkan beberapa SDM-nya di Bank Muamalat,” tandas Mustanwir.
Laporan: Muhammad Hafidh