KedaiPena.Com – Anggota Komisi IV DPR RI fraksi Partai Demokrat, Nur’aeni memulai masa reses dengan melaksanakan vaksinasi dosis kedua di kota Serang. Masa reses DPR sendiri berlangsung dari tanggal 8-31 Oktober 2021.
“Di minggu pertama reses saya melakukan vaksinasi ke 2 yang tepatnya di kota Serang bekerjasama dengan klinik,” ucap Nur’aeni, Selasa (19/10/2021).
selanjutnya, Nur’aeni melakukan penanam mangrove di Kabupaten Serang di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Menurutnya, penanaman mangrove tersebut juga dilakukan lantaran terlihat adanya potensi yang cukup besar untuk terjadinya abrasi atau pengikisan di sekitar pesisir pantai.
“Alternatif saat ini yang mungkin tepat dan cocok adalah penanaman mangrove itu,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan, penanaman mangrove tersebut melibatkan masyarakat sekitar. Harapanya, masyarakat dan kelompok pecinta lingkungan menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam melestarikan lingkungan dan menjaga ekosistem.
“Mangrove juga dalam rangka upaya menjaga kelestarian ekosistem yang ada, disamping itu penanaman mangrove sekitar pesisir pantai bisa dibuat suatu kawasan yang nantinya tidak hanya mangrove saja. Tapi ada pemanfaatan lain seperti bisa dipergunakan lahan mangrove itu bisa dibuat untuk pembudidayaan ikan di bawahnya,” ungkap dia.
Sehingga, kata Nur’aeni, dengan penanaman mangrove memiliki beberapa manfaat, tidak hanya mencegah terjadinya abrasi, akan tetapi tanamanya dapat dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan batik.
“Bisa memanfaatkan mangrove itu sendiri untuk bahan pembuatan batik dan lainnya yang bisa dioptimalisasi dari mangrove itu sendiri,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Nur’aeni mengungkapkan pada resesnya kedepan akan melakukan sosialisasi terkait instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) di salah satu pondok pesantren yang ada di Kota Serang.
“Akan dilaksanakan di pondok pesantren (Ponpes) Al-Bantani kota Serang, ini kan skup untuk domestik atau rumah tangga dulu, saya melihat bahwa di Ponpes itu dengan penghuni yang cukup banyak terkadang air limbahnya belum dikelola dengan baik, mungkin juga tidak mencukupi antara penghuni dan saluran limbah yang dibangun oleh pihak Ponpes,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi