KedaiPena.Com- Banyak cara yang bisa dilakukan setiap orang untuk membantu sesama, di masa pandemi corona atau Covid-19. Salah satunya, adalah dengan berbagi ilmu dan skill guna menghadapi tantangan berat yang ditimbulkan akibat wabah asal Wuhan, Cina ini.
Anggota DPR asal Jawa Barat (Jabar), Ahmad Najib Qodratullah misalnya, memilih memberikan bantuan pelatihan marketing digital kepada pelaku industri tata rias pernikahan atau make up artist (MUA) yang terdampak cukup berat akibat pandemi Corona.
Najib memberikan bantuan pelatihan kepada asosiasi tata rias pengantin modifikasi dan moderen Indonesia atau Katalia Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pelatihan diberikan di Hotel 88, Kopo, Bandung, kemarin.
Hadir sebagai pemateri, Digital Optimization Specialits, Deni Yudiawan
dan Dosen Digital Marketing ekonomi dan Bisnis Fitriyani K M. Pelatihan ini bertema, Strategi Marketing Melalui Media Sosial di Era Digitalisasi.
Ketua Katalia Kabupaten Bandung, May Delis Lela Haryati sangat mengapresiasi digelarnya pelatihan digital marketing tersebut. Menurutnya, di masa pandemi corona atau Covid-19 ini, media sosial mempunyai peran penting.
“Ya di masa pandemi media sosial ini justru menjadi yang sangat penting sekali membantu apalagi untuk kami yang berada di industri wedding. Karena, dengan adanya media sosial tanpa keluar rumah, dengan diam di rumah kita bisa banyak menjangkau lapisan masyarkat di seluruh dunia,” kata dia ditulis, Kamis, (19/11/2020).
Ia mengaku yakin, digitalisasi menggunakan strategi marketing dengan mengefektifkan media sosial akan berguna kepada pelaku industri wedding.
“Media sosial sudah menjadi kebutuhan semua orang dan semua orang sekarang sudah menggunakan media sosial. Maka dengan menggunakan media sosial akan sangat efektif untuk meningkatkan industri ini,” papar May begitu ia disapa.
Terlebih lagi, lanjut May, pandemi corona ini sendiri memberikan dampak yang cukup besar bagi industri MUA di kabupaten Bandung.
“Pertama kali terjadi pandemi itu sangat berdampak dan berat karena disitukan diterapkan PSBB karena kan tidak boleh ada kegiatan kerumunan. Jadi pada saat pertama pandemi bisnis wedding di tutup dan itu membuat ekonomi pelaku industri MUA itu terdampak,” tutur May.
Sementara itu, Ahmad Najib mengatakan, bahwa kegiatan ini berangkat dari aspirasi masyarakat khususnya asosiasi perias pengantin Kabupaten Bandung di masa pandemi.
“Karena di masa pandemi ini mengalami kesulitan dengan pemberlakuan PSBB omset mereka menurun. Kita mencoba membantu dengan melihat pasar baru yang bersifat online dengan cara kita memberikan pelatihan menggunakan aplikasi media sosial istilahnya digital marketing. Mereka dituntut memahami kegiatan-kegiatan dari media sosial,” kata Najib terpisah.
Najib mengatakan, alasan dirinya memilih bantuan pelatihan lantaran ingin agar dapat berguna untuk jangka panjang bagi masyarakat.
“Kita mencoba memberikan bantuan yang tepat sasaran dan berguna di antaranya bantuan keilmuan aplikasi dan sosial media menjadi bagian bisnis yang tertipisahkan nah kita memberikan keilmuan sehingga bisa membantu usaha mereka,” tandas Najib.
Laporan: Dimas Ganang Pamungkas