KedaiPena.Com – Sektor usaha dan bisnis sedianya dapat bergerak serta berkembang untuk menuju era digitalisasi saat ini. Hal ini sendiri dapat dimulai dengan mulai merubah mindset untuk lebih mengedepankan dan memanfaatkan digitalisasi.
Demikian hal itu disampaikan oleh Komisaris Independen PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI, Marsudi Wahyu Kisworo dalam werbinar yang diselenggarakan IBM Asmi bertema ‘Optimalisasi Peluang Bisnis Bagi Generasi TangguhTangguh: Go Digital’, Kamis (22/7/2021).
“Bisnis apapun harus menuju digital, go digital ini menjadi masa depan, go digital memerlukan mindset dan mindset ini kan berubah,” ucap Marsudi begitu dirinya disapa.
Marsudi mencontohkan, dari perkembangan sektor transportasi misalnya, zaman dahulu menggunakan kuda. Namun demikian, seiring perkembangan waktu hal ini turut berubah.
“Akan tetapi sekencang-kencangnya kuda tetap muat 1-2 orang dan manusia berfikir bagaimana kuda bisa membawa banyak orang, maka ditemukan kereta, kereta ini bisa membuat 10 orang tetapi tidak sampai 100 orang, tetapi masih tetap menggunakan kuda. Nah ini namanya inovasi yang membuat modifikasi kuda tunggang menjadi kuda menggunakan kereta,” papar eks Rektor Perbanas Insititute ini.
Marsudi melanjutkan, selepas itu terjadi disruption atau disrupsi yang dimana manusia berkembang menemukan mesin uap. Dari situ, terjadi perubahan dari kereta kuda menjadi kereta api.
“Disruption dari kuda ke kereta api dampaknya banyak, dengan kereta api tidak adanya tukang cari rumput, kusir kuda, pemilihara kuda, orang yang memproduksi sepatu kuda. Jadi pekerjaan itu hilang tapi muncul pekerjaan baru yang sebelumnya tidak ada,” imbuhnya.
Meski demikian, tegas Marsudi, tidak perlu melihat disruption sebagai sebuah tantangan. Menurutnya, saat ini sebaiknya bangsa Indonesia dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi hal tersebut.
“Pengangguran tidak akan banyak tetapi adanya pergeseran tenaga kerja. Oleh karena kalau tidak bisa beradaptasi ya kita akan menjadi penganggur, maka disiapkan menghadapi dunia digital,” jelasnya.
Momentum disruption itu, kata Marsudi, sedinya sudah terjadi saat masa pandemi covid-19. Terdapat beberapa usaha yang diperkirakan akan mengalami penurunan.
Marsudi menjabarkan, unit usaha tersebut antara lain ialah hotel, pariwisata (tourism, red), bisnis penerbangan, pameran dan usaha yang bergerak dalam properti.
Namun demikian, lanjut Marsudi, tetap terdapat beberapa jenis-jenis usaha yang akan berkembang di tengah pandemi covid-19. Semuanya, berlatar belakang digital.
“Bisnis yang akan tumbuh, bisnis makanan, logistik, delivery makanan, bisnis media, bisnis online education dan lain-lain,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi