KedaiPena.Com – Marhaenis Pecinta Alam (Marpala) Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta menjadi tuan rumah Temu Wicara Kenal Medan (TWKM) Mapala se- Indonesia yang ke 29.
Hal itu diputuskan setelah sidang pleno ketiga temu wicara di kegiatan TWKM ke-28 Mapala UMI, Makassar tentang penetapan tuan rumah penyelenggaraan TWKM 29 beberapa waktu lalu
Penyelenggaraan TWKM ini adalah salah satu momentum bertemu dan berdiskusi mapala se-Indonesia yang diadakan setiap satu tahun sekali untuk membahas isu-isu tertentu terkait dunia pencinta alam.‎
“Di Jakarta sendiri banyak keragaman masalah lingkungan yang memang harus cepat diselesaikan. Maka dari itu, ini adalah misi kita bersama para mahasiswa dan khususnya pencinta alam yang harus memiliki sikap tegas dan cepat ketika lingkungan sudah di abaikan,” ucap Sandi Saputra Pulungan, Ketua Umum Marpala UBK kepada KedaiPena.Com, Sabtu (31/12).
TWKM ke-29 akan diadakan pada Oktober tahun depan 2017. Marpala sendiri saat ini sudah membentuk kepanitian inti yang juga mendapatkan bantuan dari mapala Se-Jabodetabek untuk kelancaran acara TWKM.
“Dari pihak kampus sendiri sudah sangat mendukung kegiatan ini. Kita juga sudah membicarakan dengan Presiden HIKESPI dan Dokter Koh, Ketua Umum Wahana Lingkungan Hidup Indonesi (Walhi), Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk mendukung dan menjadi instruktur dalam kegiatan kenal medan,” kata Sandi.
Sandi menjelaskan, untuk konsep sementara TWKM pihaknya sudah merancang beberapa tempat. Seperti gunung hutan di Gede Pangrango, susur goa di Tajur, Bogor.
“Untuk panjat tebing di Desa Tajur Halang Bogor, arung jeram di Sungai Cisadane Bogor dan lingkungan hidup di Pulau Pari, Kepulauan Seribu,” imbuh pria berambut panjang tersebut.
Namun, Sandi menjelaskan, sewaktu-waktu bisa saja terjadi perubahan tempat. Bila memang ada hal-hal yang dianggap menghambat atau sebagainya.
Namun, dia berharap, peran aktif mahasiswa pencinta alam dalam kegiatan tahunan ini dicita-citakan sebagai langkah perubahan lingkungan. Menuju arah yang lebih baik, dengan usaha dan kesadaran dari setiap individu.
“Kita harus membuktikan di TWKM ke-29 ini memiliki nilai terhadap negara dan masyarakat, kita memberi rekomendasi permasalahan lingkungan dan semoga rekomendasi yang kita berikan akan benar-benar di jalankan oleh pemerintah†tutup Sandi.
Laporan: Muhammad Ibnu Abbas
Foto: Istimewa