KedaiPena.Com- Anggota DPR RI Komisi XI Ahmad Najib Qodratullah meminta agar Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK dapat menerapkan standar ketat pasca mencuatnya rangkaian isu peretasan yang terjadi kepada sejumlah perbankan di tanah air beberapa waktu terakhir.
Najib sapaanya menyoroti dugaan hilangnya dana nasabah yang menggunakan aplikasi Jenius secara tiba-tiba. Dugaan hilangnya dana nasabah di aplikasi Jenius pertama kali disuarakan oleh Ariefatosa Firdaus lewat akun Twitter miliknya @eosmate.
Beberapa bulan sebelumnya, sebuah akun twitter Fusion Intelligence Center atau @darktracer_int mengungkapkan bahwa geng hacker ransomware LockBit mengaku-aku sudah meretas layanan Bank Syariah Indonesia (BSI).
“saya minta BI dan OJK RI menerapkan standard yang ketat,” kata Najib, Minggu,(16/7/2023).
Najib menerangkan maksud dari standar ketat yang harus diterapkan pengawas yakni OJK dan juga BI. Najib meminta, pengawas seperti OJK dapat memastikan setiap penyelenggara dalam hal ini perbankan untuk memiliki sistem audit berkala dan standar keamanan yang sangat tinggi.
“Setiap penyelenggara diwajibkan memiliki sistem audit berkala dan memenuhi standard keamanan yang tinggi dari gangguan peretas, OJK sebagai pengawas memastikan hal tersebut berjalan baik dan transparan,” jelas Najib.
Najib memandang ada kelalaian dari perbankan itu sendiri apabila kejadian-kejadian peretasan kerap terulang. Meskipun, Najib tak menampik, berulangnya isu peretasan perbankan tanah air menunjukkan ketidakseriusan dari pengawas.
“Kalau kejadian berulang berarti penyelenggara (perbankan) maupun pengawas tidak serius menangani,” beber Najib.
Najib mengakui, isu peretasan disektor perbankan tanah air kerap muncul dan nampaknya berulang. Atas dasar itu, Najib berharap, agar adanya audit menyeluruh di sektor perbankan tanah air.
“Pastikan bahwa nasabah mendapatkan perlindungan menyuluruh,” pungkas Najib.
Laporan: Muhammad Rafik