KedaiPena.Com – Wakil Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo mengungkapkan bahwa partainya telah memantapkan diri untuk menjadi oposisi di periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu, kata dia, lantaran sebagian besar pengurus DPP PAN dan juga pengurus wilayah dan daerah menginginkan PAN di luar pemerintahan.
“Mereka juga sangat mengikuti nasihat Pak Amien Rais,” ungkap Drajad kepada wartawan, Selasa, (15/10/2019).
Drajad mengatakan, para politisi di daerah juga lebih bisa menjadi sasaran kekecewaan pemilih jika PAN loncat pagar ke koalisi Jokowi.
“Jadi saya rasa dalam pertemuan tadi Bang Zul mengemukakan sikap PAN yang di luar pemerintahan. Kalau bahasa Bang Zul, mendukung tapi dari luar,” papar Drajad.
Drajad menambahkan, demokrasi di seluruh belahan dunia memerlukan parpol yang mampu melakukan checks and balances.
“Parpol yang bisa memberikan alternatif kebijakan yang lebih baik. Jadi beroposisi itu bukan berarti harus musuhan apalagi cakar-cakaran,” ungkap Drajad.
Drajad menambahkan, jika melihat pernyataan Presiden, sekarang masyarakat bisa melihat sendiri bahwa Istana memang menginginkan PAN bergabung dalam pemerintahan.
“Bahkan salah satu tokoh pemerintahan pernah menyebutkan tawaran kursi kabinet untuk satu nama pengurus di PAN. Memang faktanya seperti itu,” tegas Drajad.
Diketahui, Presiden Joko Widodo Jokowi bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin, (14/10/2019). Dalam pertemuan tersebut Zulhas dan Jokowi membahas sejumlah hal salah satunya ialah soal amandemen terbatas UUD 1945.
Laporan: Muhammad Hafidh