KedaiPena. Com – Koordinator massa aksi Kawal Mahkamah Konstitusi (MK) Abdullah Hehamahua mengungkapkan alasan pihaknya melakukan unjuk rasa jelang putusan sidang sengketa hasil pilpres 2019 di MK.
Abdullah begitu ia disapa menilai hal tersebut lantaran beberapa anggota MK diduga terlibat dalam ‘conflict of interest‘ khususnya yang dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
“Dari DPR tentu saja fraksi yang besar yang memenangkan dan meloloskan partai-partai besar. Pengalaman saya lebih delapan tahun di KPK, bahwa partai yang terkorup berdasarkan data di KPK itu PDIP, Golkar dan Demokrat,” ujar Abdullah kepada wartawan, di aksi Kawal MK, Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu, (26/6/2019).
Abdullah pun meminta, agar para anggota MK tidak takut dan khawatir dalam memutuskan sidang sengketa hasil pilpres 2019, sekalipun, mereka dipilih oleh partai-partai di DPR.
“Masing-masing anggota MK yang sudah disumpah, itu tidak bisa dihindari. Kami memberikan dukungan kepada mereka supaya tidak usah takut. Meskipun dipilih partai, dipilih DPR, tidak usah takut. Anda sudah anggota MK, atau wakil Tuhan di dunia,” tegas Abdullah.
Abdullah pun memastikan bahwa massa aksi akan bubar pada pukul 17.00 WIB atau setelah asar. Abdullah, yang merupakan eks penasihat KPK, menyatakan aksi kali ini sudah mengantongi izin.
“Karena saya sudah tetapkan menurut ketentuan undang-undang, dari jam 08.00 sampai jam 18.00, jam lima sore itu alat sudah bubar. Dan pengalaman, setelah salat Ashar berjemaah di sini, bubar,” tandas Abdullah.
Laporan: Muhammad Hafidh