KedaiPena.Com – Mungkin, hampir tak semua kita mengenal apa itu Akar Bahar. Bagi anda yang tidak mengetahuinya, Akar Bahar adalah salah satu habitat laut yang masuk dalam keluarga anthozoa atau hewan/tumbuhan yang tidak memiliki tulang belakang.
Anthozoa adalah salah satu hewan laut yang berbentuk menyerupai tumbuhan dan hidup di dasar laut. Sehingga Akar Bahar bisa dikataka memiliki keunikan tersendiri, mulai dari sejarah hingga karakter daur hidupnya. Akar Bahar ini berasal dari Bahasa Arab dan Bahasa Melayu. Dimana kata ‘Bahar’ dalam Bahasa Arab berarti laut. Dan secara harafiah, Akar Bahar dapat diartikan Akar Laut.
Dalam kehidupan manusia, Akar Bahar dipercaya memiliki banyak manfaat dan fungsi. Sebab, Akar Bahar mampu menyerap vitamin, ion-ion, serta unsur hara yang ada di dasar laut sehingga Akar Bahar sangat efektif untuk menjaga kesehatan.
Akar Bahar juga dipercaya dapat membunuh racun dan menetralisir zat kimia yang ada dalam tubuh. Bahkan, dalam ilmu kesehatan tradisional, Akar Bahar juga dapat menyembuhkan penyakit rematik dan dapat melancarkan peredaran darah. Sebab Akar Bahar mengandung zat yang disebut dengan radium. Tak hanya itu, sejumlah mitos juga dipercaya dimiliki oleh Akar Bahar.
Atas kepercayaan tersebutlah, banyak orang Indonesia menggunakan Akar Bahar sebagai salah satu hiasan tubuh mereka. Bahkan beberapa diantaranya juga memanfaatkan peluang tersebut untuk berburu dan menjual Akar Bahar di pasaran.
Seperti yang dilakukan David, yang memanfaatkan event Ramadhan Fair Medan 2017 menjual berbagai jenis aksesoris yang berbahan baku Akar Bahar.
“Saya di Medan ni baru ada sekitar dua mingguanlah. Karena memang saya biasa menjual Akar Bahar ini keliling dan berpindah-pindah,†aku David yang ditemui di salah satu stan yang ada di Ramadhan Fair Medan, Senin (5/6) malam, seraya mengatakan bahwa di Medan ia ngekost di kawasan Amplas .
Adapun bahan baku Akar Bahar yang diperjual-belikannya di dapatnya dari daerah Bangka Belitung. Sementara jenis-jenis aksesoris Akar Bahar yang di jualnya berupa, gelang ukir, gelang tasbih, tasbih ukuran standart, tasbih ukuran besar, dan lain sebagainya.
“Untuk bahan baku, kita nagmbilnya dari Bangka Belitung. Harga yang kita jual juga bervariasai, seperti gelang ukir ini saya jual seharga Rp.100-150 Ribu dan untuk gelang tasbih Rp.15Ribu. sementara untuk tasbih yang biasa (standart), ini saya jual seharga Rp.30-35Ribu. Sedangkan untuk yang besar harganya Rp.50Ribu,†paparnya sembari menunjukkan aksesoris Akar Bahar yang dijualnya.
Lebih lanjut, David pun mengatakan bahwa harapannya tak muluk-muluk, ia hanya berharap agar apa yang dijualnya dapat bermanfaat bagi si pembeli ataupun pengguna, sehingga uang yang dihasilkannya dari berjualan aksesoris dari Akar Bahar tersebut juga berkah untuk dirinya.
“Kalau ditanya harapan, gak muluk-muluk sih, saya cuma berharap apa yang saya jual ini bisa berguna dan bermanfaat kepada yang membelinya. Sehingga uang hasil penjualan saya ini juga berkah untuk saya dan keluarga. Terlebih lagi saat inikan bulan Ramadhan,†pungkasnya.
Laporan: Iam