PERNAHKAH kalian melakukan pendakian ke gunung-gunung yang memiliki vegetasi hutan hujan basah, seperti gunung Salak atau Tampomas? Pasti disana banyak dijumpai tumbuhan lumut, baik yang menempel di bebatuan, maupun di batang-batang pohon.
Tapi tahukah kalau tanaman lumut memiliki banyak sekali manfaat? Berikut ini saya coba mengutip, mengenai macam-macam kegunaan lumut dalam kegiatan di alam bebas.
Sebagai Sumber Air
Haus? Cadangan air habis? Kondisi survival? Kumpulkan lumut yang masih basah dan peras di atas bahan kain yang bersih sebagai saringan. Kumpulkan airnya di wadah untuk diminum.
Sebagai Penunjuk Arah Mata Angin
Coba perhatikan ketika kita berada di tengah hutan, lumut akan selalu tumbuh ke arah barat. Tumbuhan selalu memerlukan matahari untuk berfotosintesis dan tetap hidup, maka dari itu pepohonan dengan daun yang lebat mengarah ke hadapan datangnya matahari terbit (timur).
Sedangkan Lumut, membutuhkan kelembaban untuk tumbuh, so that’s why, lumut selalu mencari area yang tidak terkena matahari secara langsung. Ia akan menunjukkan arah barat di mana matahari selalu lebih rendah ketika akan tenggelam.
Sebagai Penunjuk Sumber Air
Lumut hidup dengan menyerap air tidak dari tanah secara langsung, tetapi dari permukaan yang basah. Ini karena lumut merupakan tumbuhan sederhana dari semua spesies tumbuhan.
Semakin banyak dan rapatnya vegetasi lumut diatas tanah dan bebatuan, maka semakin dekat juga sumber air.
Sebagai Pengganti Kapas untuk Pembalut Luka
Daya serap lumut yang tinggi dapat difungsikan sebagai “spon†atau “kapasâ€, ketika kita mendapatkan luka sobek dapat dibalut dengan menggunakan lumut kering dibalut dengan kain.
Bahkan beberapa jenis lumut memiliki zat antiseptik. Dan berdasarkan penelitian ekstrak lumut dapat digunakan sebagai pengobatan beberapa penyakit, misal sebagai obat dari hepatitis.
Sebagai Bahan Serap untuk Pembalut Menstruasi
Lagi datang haid ketika asik-asiknya di puncak gunung? Lupa tidak bawa pembalut? Cari lumut kering, bungkus di slayer atau kain bersih.
Gunakan sebagai pembalut ‘emergency’, ketika mulai penuh. Buang lumut dan bersihkan kain pembungkusnya, keringkan, ganti. Dengan begini, kita juga mengurangi sampah dari kertas pembalut yang kita pakai.
Sebagai Tisu
Daripada pakai tisu basah, mending menggunakan lumut sebagai penggantinya. Lumut basah dahulu untuk membersihkan kotoran, disusul dengan lumut kering untuk membersihkan sisa.
Menyembunyikan Bau Poop
Bonus tambahan, kandungan di dalam lumut juga dapat menyembunyikan bau poop atau feses. Gali lubang, bersihkan dengan lumut, buang lumut ke dalam lubang, lalu timbun.
Oleh Dendi Atmadja, penggiat Semut Gunung Pamulang (SGP), melansir dari berbagai sumber