KedaiPena.Com – Anggota DPR Harry Poernomo menilai pemadaman massal yang terjadi di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Banten telah menujukan buruknya manajemen tata kelola perusahaan plat merah tersebut.
“Harusnya organisasi PLN tidak lagi terpusat seperti saat ini karena rentan kendali terlalu luas akhirnya peoses pengambilan keputusan lamban dan pengawasan tidak optimal,” ujar Harry kepada wartawan, Rabu, (7/8/2019).
Harry menyarankan agar sebaiknya sistim regional yang sekarang dikukuhkan menjadi BUMN yang mandiri seperti Angkasa Pura 1 dan 2.
“Seperti Pelindo 1 sampai dengan 4 agar rentang kendali dan pengawasan lebih efisien dan efektif,” ujar Harry.
Harry menerangkan hal tersebut tidak akan membuat biaya tambahan lantaran tidak akan menambah pegawai maupun fasilitas kantor.
“Ini harus dilakukan karena setidaknya ada salah urus di sub sektor energi listrik,” tandas Harry.
Sebelumnya, listrik padam di sejumlah wilayah Jakarta dan sebagian Banten, Jawa Barat, serta Jawa Tengah, pada Minggu (4/8). Bahkan beberapa wilayah masih padam hingga Senin (5/8) pagi.
PLN menjelaskan listrik mati karena ada gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV. Hal ini mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan.
Akibatnya, seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa mengalami gangguan (trip). Aliran listrik kemudian padam di wilayah Jabodetabek, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah. Listrik padam di wilayah Jabodetabek sendiri terjadi mulai pukul 11.48 WIB.
Selain itu, pemadaman listrik di wilayah lainnya termasuk Jawa Barat disebabkan karena gangguan transmisi Sutet 500 kV. Area yang terdampak listrik padam ini antara lain Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi, dan Bogor.
Laporan: Muhammad Lutfi