KedaiPena.Com – Peristiwa yang terjadi pada tanggal 21-22 Mei 2019 di depan kantor Bawaslu dan sekitarnya adalah tragedi kemanusiaan. Sebab, telah menyebabkan 9 orang meninggal dan ratusan orang di rawat di rumah sakit.
Hal tersebut ditegaskan Direktur Pusat Studi Islam dan Pancasila Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ), Dr Ma’mun Murod Al-Barbasy M.Si.
“Ini tragedi kemanusiaan besar loh, dibandingkan dengan misalnya yang wafat pada peristiwa mei 98 itu berapa orang? Ini 9 orang dan tiga di antaranya itu anak kecil di bawah umur” kata Ma’mun, di kampusnya, FISIP UMJ, Cireundeu, Tangerang Selatan, ditulis Selasa (18/6/2019).
Doktor politik lulusan Universitas Indonesia (UI) itu juga mendesak agar negara untuk segera mengumumkan siapa dalang dibalik tragedi kemanusiaan tersebut.
Menurutnya tidak terlalu sulit mencari siapa yang bermain dibalik ini semua. Karena dari korban kebanyakan terkena peluru tajam, dan seharusnya bisa untuk dilakukan investigasi.
“Korban itu kebanyakan karena peluru tajam, sementara kepolisian mengatakan tidak ada peluru tajam, peluru itu kan bisa dicari (asalnya),” katanya.
Ma’mun mengatakan, jika lembaga penegak hukum tidak jujur dan terbuka dalam mengungkapkan siapa dalang di balik peristiwa tersebut, bisa dilaporkan ke lembaga internasional.
“Saya kira sudah pantas jika kepolisian tidak mau mengungkap secara jujur, tidak ada salahnya di bawa kepada HAM PBB” tandasnya.
Laporan: Andre Pradana