KedaiPena.Com – Pergerakan perekonomian global menyebabkan melemahnya nikai tukar rupiah pada dollar Amerika Serikat (AS).
Pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah merosot hingga level Rp13.748 per dollar AS. Walaupun menguat tipis pada perdagangan hari ini, ke level Rp13.746, tapi garis psikologi Rp13.800 sudah membayang.
Inilah yang mendorong Bank Indonesia (BI) akhirnya melakukan intervensi, untuk mencegah agar nilai rupiah tidak semakin terpuruk.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Doddy Zulverdi menjelaskan bahwa BI sudah melakukan intervensi sejak rupiah mulai melemah, walau Doddy tidak mau merinci tindakan apa saja yang sudah diambil.
“Sudah sejak lama BI mempersiapkan diri, menghadapi situasi ini. Sejak September 2017 kami tidak lagi menurunkan suku bunga, kebijakan moneter tidak diubah,†kata Doddy saat berbincang dengan Media di Kantor Pusat BI Jakarta, Kamis (1/3).
Doddy menegaskan bahwa BI akan selalu hadir di pasar, untuk mengantisipasi jika terjadi pelemahan yang cepat.
“Tadi pagi kita sudah mulai mengintervensi pasar, karena memang sudah diprediksi akan ada tekanan kuat dari dollar AS. Begitu market buka kami sudah lakukan stabilisasi. Kami konsisten jaga,†papar Doddy.
Memasuki perdagangan siang dan sore, terlihat pergerakan nilai tukar rupiah sudah mulai naik, pada level di atas Rp13.750.
“Intervensi pada intinya adalah mengenai volume dan timing. Dan itu bagian dari strategi dan taktik yang sangat rahasia. Ini arahan langsung dari gubernur BI,†ungkap Doddy.
Sebagai catatan, intervensi yang dilakukan BI ini bergantung pada nilai cadangan devisa. Posisi cadangan devisa per 31 Januari 2018 adalah 131,98 juta dollar AS.
Laporan: Anjay