KedaiPena.Com – Tak adanya aktivitas Tour & Travel selama dua tahun terakhir, sebagai dampak pandemi, menyebabkan tidak sedikit para pelaku penyelengara Biro perjalanan Haji & Umroh terpaksa menutup atau menjual usahanya. Tapi ada beberapa pelaku usaha yang mampu menyiasati kondisi ini dan tetap menjaga eksistensi usahanya.
Direktur PT Penata Rihlah, Khurun Ien menyatakan ia mampu mempertahankan usaha miliknya yang sudah berdiri sejak tahun 2004, karena berinovasi membangun usaha lain yang masih berkaitan dengan line business utamanya.
“Untuk menyiasati agar bisa bertahan, kami harus memutar otak. Akhirnya dengan jalan mengimpor kurma dari Arab Saudi dan jual di Indonesia, Pena Tour bisa bertahan” kata Uun, demikian ia akrab disapa, Minggu (22/5/2022).
Ia menyampaikan, pada umroh batch II di bulan Syawal ini, Pena Tour siap untuk memberangkatkan 350 orang lebih jamaah yang dibagi dalam 6 keberangkatan.
“Jemaah yang akan diberangkatkan sebagian besar adalah jemaah yang tertahan selama 2 tahun ini, ditambah dengan jemaah baru mendaftar. Animo jemaah begitu besar karena setelah 2 tahun, akhirnya masyarakat Indonesia bisa berangkat umroh lagi,” tuturnya.
Uun menyampaikan walaupun animo masyarakat untuk umroh tinggi, tapi terlihat maskapai penerbangan tak siap menghadapinya. Tingginya permintaan tiket pesawat menuju Arab Saudi, menyebabkan kenaikan signifikan dari harga tiket, yakni dari Rp12 juta menjadi Rp15 juta hanya untuk biaya pesawat PP.
Demikian juga terkait, akomodasi di Arab Saudi, yang mana saat ini tour & travel tidak bisa menentukan kontrak sendiri dalam hal penentuan hotel, makan, dan bus melainkan sudah diatur oleh muahasasah di Arab Saudi.
Sementara, paket yang diberikan sudah termasuk visa, hotel, makan dan bus. Kedua hal inilah yang menyebabkan naiknya biaya operasional yang harus ditanggung oleh tour & travel dalam memberangkatkan jemaah Umrohnya.
“Harapan kami, pemerintah lebih konsen dalam menertibkan travel-travel yang tidak ada izin dan membuat regulasi dalam menentukan harga sehingga tidak ada permainan harga. Harapannya, tidak terjadi lagi, jemaah tak bisa berangkat dikarenakan tour & travel yang nakal,” tuturnya lagi.
Terkait perubahan aturan Pemerintah Arab Saudi yang membatasi usia jemaah haji tidak boleh lebih dari 65 tahun dan pembatasan kuota Haji untuk Indonesia pada musim haji tahun ini, Pena Tour dinyatakan akan bergabung dengan konsorsium dari beberapa penyelenggara biro perjalanan Haji & Umroh.
“Ya kita akan bergabung untuk memberangkatkan jamaah haji plus yang telah menunggu selama 6 sampai 8 tahun,” pungkasnya.
Laporan: Rizal Jondi