KedaiPena.Com – Ada beberapa makna yang bisa diambil dari Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijah 1437 Hijriyah atau tepat 12 September 2016 Masehi.‎
‎
Yang pertama adalah ibadah Haji. Dalam wukuf di Padang Arafah sebenarnya perumpamaan hisab di Padang Mashyar kelak. Saat itu, seluruh umat manusia dimintai pertanggungjawabannya di depan Allah SWT.
“Jadi, sebagai orang tua, kita wajib membentuk anak sholeh, agamis, berbakti kepada orang tua dan Allah SWT,” kata Ustadz Abdul Latief dalam khutbah Sholat Idul Adha di Komplek Griya Mellina, Parung, Bogor, Jawa Barat (Senin, 12/9).‎
‎
Ketentuan yang digariskan Allah SWT, sambungnya, harus disambut dengan tekad. Sebab, ketentuan Allah SWT pasti berguna bagi diri kita sendiri.
“Kegigihan setan mengganggu manusia. Setan senantiasa menyeret ke kehancuran dan kegelapan. Jangan sampai kita terseret kepada hal tersebut,” lanjutnya.
‎
Yang kedua adalah kurban binatang ternak. Dalam ritual ini, umat Islam diajarkan untuk membuang kesombongan dan nafsu. Jangan biarkan hal tersebut tumbuh subur‎.
‎
“Pengorbanan Ibrahim yang bikin dia jadi Nabi dan Rasul. Maka lahirnya Mekah dan Kabah sebagai kiblat. Belum lagi air zam-zam,” kata dia lagi.
“Pengorbanan Siti Hajar, Ibrahim, Ismail, Siti Sarah adalah sebenar-benarnya pelajaran bagi Kita Umat Islam,” tandasnya.
(Prw)‎