KedaiPena.Com – Bakal calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengatakan, bahwa kemerdekaan adalah jembatan emas menuju sejahtera bersama.
Menurut Saraswati begitu ia disapa, sejahtera yang tak semata bersifat material, tetapi lebih jauh dari itu, sejahtera hati dan pikiran.
Hal tersebut disampaikan oleh Saraswati melakukan tabur bunga di makam kedua eyangnya Subianto Djojohadikoesoemo dan Soedjono Djojohadikoesoemo, di TMP Taruna, Kota Tangerang pada peringatan HUT RI ke 75.
“Setiap orang diberi ruang merdeka, ruang bebas untuk berbicara dan untuk didengarkan. Tanpa kemerdekaan untuk berpikir, berbicara dan didengarkan, maka tidak akan ada kreativitas dan inovasi,” kata Saraswati, Senin, (17/8/2020).
“Pemimpin, harus mewujudkan hal itu. Memberi ruang kepada rakyat untuk bebas menyampaikan keinginan dan kebutuhan mereka, mendengarkannya sepenuh hati, menjadi pertimbangan utama para pemimpin di wilayahnya untuk mewujudkannya,” sambung pasangan dari Calon Wali Kota Muhamad ini.
Saraswati juga menuturkan, kolaborasi dengan rakyat tidak boleh dianggap sebagai sebuah beban oleh para pemimpin.
“Kolaborasi rakyat dan pemimpin justru akan melahirkan kreativitas dan inovasi bersama yang sesuai dengan apa yang diharapkan rakyat, sesuai dengan kebutuhan rakyat dan wilayahnya,” tegasnya.
Saraswati menambahkan, semangat kolaborasi yang sebenarnya sudah diajarkan nenek moyang bangsa Indonesia lewat tradisi “gotong royong”.
Tradisi tersebut, tegas Saraswati, merupakan perwujudan nyata bahwa kebijakan pemerintah seharusnya bukan semata dari atas ke bawah.
“Kebijakan harus datang dari bawah, pemimpin mesti lebih dulu menyerap suara, kebijakan dan kearifan rakyat, untuk diwujudkan bersama-sama.
Tugas pemimpin adalah mewujudkan harapan rakyat,” tekan Saraswati.
Dengah demikian, mantan Anggota DPR RI ini meyakini, hal tersebut sebagai jalan terbaik mengisi kemerdekaan.
“Memberi kemerdekaan, kebebasan kepada rakyat untuk berpikir, berbicara, menyampaikan pendapat, dan pemimpin wajib mendengarkan, lalu bersama-sama merumuskan upaya untuk mewujudkannya,” beber Saraswati.
Saraswati melanjutkan, kepemimpinan politik di berbagai tingkat, termasuk di level kabupaten dan kota, harus mampu mengarahkan segenap energi dan potensi bangsa.
Hal itu harus dilakukan tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, golongan dan jenis kelamin, untuk memenangkan masa depan.
“Tanpa hal itu. Kemerdekaan hanya pencitraan belaka,” tandas Saraswati.
Berjuang Sepenuh Hati Bantu Rakyat Lewati COVID-19
Saat ini, untuk memenangkan masa depan, Saraswati juga menekankan agar pemerintahan di berbagai tingkatan terus berjuang sepenuh hati membantu rakyat melewati pandemi COVID-19 dengan semaksimal mungkin.
Tidak hanya memberi pelayanan kesehatan semaksimal mungkin, kata Saraswati, pemerintah tanpa lelah juga harus mengimbau dan mengajak masyarakat untuk 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan).
Tak kalah penting adalah memberi rasa aman kepada ibu untuk membawa anak-anaknya ke tempat pemberian imunisasi dan mendapatkan asupan gizi yang baik agar angka bayi kurang gizi dan gagal tumbuh (stunting) semakin rendah, sehingga Generasi Emas 2045 bisa terwujud.
“Selamat merayakan Hari Merdeka. Mari terus bergotong royong mengisi kemerdekaan. Merdeka negeriku, merdeka bangsaku, merdeka seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote,” tandas Saraswati.
Laporan: Muhammad Hafidh