KedaiPena.Com- Pemerintah resmi menetapkan 1 Syawal dan Idul Fitri 1443 Hijriah jatuh pada Senin, 2 Mei 2022. Keputusan itu diambil melalui mekanisme sidang Isbat yang digelar Kementerian Agama, Minggu (1/5/2022).
Dengan demikian, seluruh umat Islam di Indonesia akan merayakan hari raya Idul Fitri setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Bagi sejumlah orang hari raya Idul Fitri tidak hanya sekedar hari kemenangan setelah berpuasa satu bulan penuh.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Fraksi PPP Nurhayati Monoarfa misalnya, memaknai hari raya Idul Fitri dengan tiga hal. Ketigak hal tersebut antaran lain, ungkapkan rasa syukur, kembali menjadi suci dan hari kemenangan.
“Ungkapan rasa syukur setelah sebulan penuh berpuasa menahan rasa lapar,haus,emosi dan nafsu akhirnya kita smp di penghujung bulan,” papar Nurhayati, (2/5/2022).
Nurhayati menegaskan, dengan memaknai hari raya Idul Fitri seperti itu akan menimbulkan perasaan menghargai segala yang telah dimiliki.
“Dan bisa memancing perasaan untuk lebih peduli dengan sesama,” papar dia.
Nurhayati melanjutkan, momen Lebaran atau Idul Fitri akan dimanfaatkan umat muslim untuk saling memaafkan.
Biasanya, lanjut dia, masing-masing orang akan memulai permintaan maaf dari mulai orang tua , keluarga, dan sahabat.
“Meskipun permintaan maaf bisa dilakukan kapan saja, namun meminta maaf di momen ini memberikan makna yang begitu spesial,” jelas dia.
Nurhayati menekankan, dengan saling memaafkan, dapat membersihkan hati dari segala dendam dan perasaan pahit lainnya.
“Diharapkan kita dan orang di sekitarmu bisa menjalani hari lebih ringan tanpa ada beban kesalahan. Itulah mengapa disaat Idul Fitri penting untuk meminta maaf kepada orang di sekitar,” tegas dia.
Dengan demikian, kata Nurhayati, dapat disimpulkan bahwa makna Idul Fitri dapat dijabarkan dengan hari raya kemenangan di mana umat muslim merayakannya dengan kembali “buka puasa” atau makan.
“Oleh karena itulah salah satu sunah sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri adalah makan atau minum walaupun sedikit. Hal ini untuk menunjukkan bahwa hari raya Idul Fitri 1 Syawal itu waktunya berbuka dan haram untuk berpuasa,” papar Nurhayati.
Nurhayati mengaku tidak merayakan secara khusus momentum hari raya Idul Fitri. Nurhayati menegaskan, dirinya hanya berkumpul bersama keluarga merayakan hari raya Idul Fitri.
“Berkumpul dengan keluarga tentunya dan memakan makanan khas lebaran bersama setelah sholat ied,” pungkas Nurhayati.
Laporan: Muhammad Lutfi