KedaiPena.Com- Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyayangkan langkah dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang kerap memberikan sinyal dukungan kepada sosok bakal calon Presiden atau bacapres di Pilpres 2024. Partai Demokrat menilai apa yang dilakukan eks Wali Kota Solo tersebut tidak etis.
Hal itu disampaikan Deputi Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat Yan A. Harahap merespons sinyal dukungan yang dilayangkan Jokowi dalam Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (26/11/2022).
“Sangat tidak etis, kenapa? Masa Presiden yang sedang menjabat bahkan membawa perangkat kenegaraan Paspampres, staf khusus kenegaraan yang digaji negara dalam tanda kutip berkampanye,” ujar Yan.
Tak hanya itu, Yan menyoroti, soal sinyalmen dukungan Presiden Jokowi kepada seorang sosok bacapres di 2024. Jokowi memberikan sinyal tersebut melalui warna rambut putih.
Atas hal itu, Yan pun mengamini, apa yang pernah disampaikan oleh Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Mantan Presiden RI ini beberapa waktu lalu pernah menyampaikan adanya upaya agar Pilpres 2024 nanti hanya akan diikuti oleh dua pasangan capres-cawapres yang dikehendaki.
“Pak SBY pernah menyampaikan pesan moral ya, bahwa akan ada upaya untuk dari pihak oligarki untuk mendukung satu pasangan atau dua pasangan ataupun (dukungan) kepada orang-orang yang dihendaki mereka,” tegas Yan.
Yan pun berharap, agar di sisa masa jabatanya dapat meniru langkah SBY semasa menjabat sebagai Presiden RI di tahun 2014.
Yan menegaskan, SBY tidak pernah mengajak rakyat bahkan kader partai Demokrat untuk mendukung calon manapun saat itu.
Padahal saat itu besan dari SBY yang juga Menteri Koordinator Perekonomian saat itu yakni Hatta Rajasa maju sebagai cawapres di Pilpres 2014 mendampingi Prabowo Subianto.
“Pak SBY malah tidak pernah mengajak mendukung pasangan calon, padahal pak SBY itu sudah selesai dia dia tidak memberikan dukungan kepada pasangan A atau pasangan B, pak SBY memilih netral sebagai pemimpin yang saat itu masih berkuasa,” papar Yan.
Yan mengingatkan bahwa sebagai pemimpin Presiden Jokowi sebaiknya dapat meninggalkan contoh yang baik bagi masyarakat. Bukan malah mempertontonkan hal yang tak etis.
“Benar-benar diberikan pilihannya itu kepada rakyat, bahkan kepada partai Demokrat kita diberikan kebebasan untuk memilih. Bayangkan seorang Demokrat sejati kan pak SBY. Begitu seharusnya seorang pemimpin seperti itu memberikan contoh yang baik kepada rakyat jangan mempertontonkan hal yang tidak etis seperti tadi,” pungkas Yan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali memberikan sinyal dukungan kepada sosok calon pengganti dirinya di tahun 2024 nanti. Kali ini Presiden Jokowi memberikan sinyal tersebut melalui warna rambut.
Dalam pidatonya sambutan di acara Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (26/11/2022), Jokowi menyebut sosok pemimpin memikirkan rakyat rambutnya putih.
Hal ini sontak kembali menimbulkan berbagai tafsir dari masyarakat. Bahkan tak sedikit pihak mengaitkan sosok pemimpin yang dimaksud oleh eks Wali Kota Solo tersebut ialah Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Laporan: Tim Kedai Pena