KedaiPena.Com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan, wilayah Pulau Madura bisa saja jadi provinsi tersendiri sepanjang memenuhi syarat-syarat tertentu.
Hal ini diungkapkan Mahfud usai menerima sejumlah tokoh masyarakat asal Madura, Kamis (19/11/2020). Dalam pertemuan itu, tokoh-tokoh tersebut meminta agar Pulau Madura memisahkan diri dari Provinsi Jawa Timur.
“Saya kira kalau Madura sudah memenuhi syarat nanti tinggal di bawa ke DPRD Jawa Timur. Saya kira tidak terlalu sulit asal syarat-syarat minimal itu sudah terpenuhi,” kata Mahfud kepada awak media.
Mahfud mengakui, dirinya memang sudah terlibat dalam pembahasan rencana pemekaran Provinsi Madura sejak beberapa tahun lalu. Namun, menurutnya, masih ada kendala-kendala administratif yang belum terselesaikan.
Pria kelahiran Sampang, Pulau Madura, pun meminta agar kendala administratif ini segera diselesaikan oleh para tokoh Madura yang memang menginginkan wilayah itu berpisah dari Jawa Timur.
Di sisi lain, para tokoh masyarakat yang terdiri dari ulama, pimpinan pondok pesantren, rektor perguruan tinggi se-Madura, dan sejumlah anggota DPRD itu juga meminta Mahfud yang kini menjadi salah satu pembantu presiden di kabinet kementerian ikut memperjuangkan keinganan mereka.
Terlebih, kata Ketua Panitia Nasional Persiapan Pembentukan Provinsi Madura, Ahmad Zaini, Mahfud juga merupakan menteri asal Madura.
“Kami mohon bapak Mahfud MD untuk bersama-sama mengawal. Kami juga minta kepada bapak untuk menjadi figur utama proses Madura menjadi Provinsi,” tutur Zaini.
Zaini menyebut, saat ini pihaknya juga tengah menyiapkan berbagai persyarakat agar Madura bisa berpisah dari Provinsi Jawa Timur. Tim persiapan Pembentukan Provinsi Madura kata dia, salah staunya tengah menyiapkan pemekaran Kabupaten Pamekasan menjadi Kota Madya sebagai salah satu syarat pemekaran.
“Saat ini sedang dibahas dan disusun Pamekasan menjadi kota. Setelah proses itu, kita bikin rumusan bersama-sama proses kota dan provinsi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Zaini juga meminta perhatian lebih terhadap infrastruktur di wilayah Madura. Dia meminta agar Mahfud menyampaikan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo lantaran dia merasa hanya Madura yang tak mendapat perhatian di bidang infrastruktur.
“Hanya Madura yang tidak dibuatkan tol, sedangkan jalannya sendiri sempit. Kami awal 2020 pernah mengajukan ke bapak presiden minta supaya dibuatkan jalan pintas atau jalan tol yang tandatangan kyai-kyai, tapi sampai sekarang belum ada proses. Jadi mohon kepada bapak Mahfud disampaikan ke bapak presiden,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi