KedaiPena.Com – Ratusan mahasiswa Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) kembali melakukan demonstrasi menuntut dilaksanakannya reformasi tata kelola universitas dan yayasan yang transparan dan akuntabel pada Selasa (12/11/2019).
Demonstrasi yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai fakultas ini merupakan kelanjutan dari rangkaian demonstrasi yang telah sebulan berlangsung di universitas yang didirikan oleh pahlawan nasional, Mayjen TNI (Purn.) Prof. Dr. Moestopo ini.
“Kami tetap konsisten dengan tuntutan kami tentang reformasi tata kelola kampus. Kawan-kawan mahasiswa sekaligus ingin menepis berita bohong yang disampaikan oleh Pimpinan Yayasan yang menyatakan aksi kami bukan murni aksi mahasiswa,” tutur Ashil Fadillah, Koordinator aksi.
Demonstrasi dilakukan di dua lokasi berbeda yakni Kampus 2 Universitas Moestopo di Bintaro, Jakarta Selatan dan Kampus 1 di Jl. Hang Lekir, Jakarta Pusat. Pilihan untuk melakukan demonstrasi di dua lokasi kampus dimaksudkan untuk menegaskan bahwa permasalahan terkait dengan tata kelola kampus dirasakan oleh semua kalangan di kampus yang dikenal sebagai Kampus Merah Putih ini.
Mahasiswa masih menuntut agar pihak kampus dan yayasan melakukan reformasi tata kelola dan mundurnya Pembina Yayasan Universitas Moestopo, Thomas Suyatno.
“Tuntutan mahasiswa adalah pimpinan kampus dan yayasan melakukan reformasi tata kelola sesuai dengan prinsip Good University Governance yang dimulai dengan mundurnya Thomas Suyatno dari yayasan. Sebagai sosok paling berkuasa di universitas, beliau harus berani bertanggungjawab,” demikian disampaikan oleh peserta aksi.
Demonstrasi yang didukung oleh dosen dan alumni Universitas Moestopo ini direncanakan akan terus berlangsung sampai dengan dipenuhinya tuntutan.
Hingga kini belum terlihat adanya titik temu dari para mahasiswa dengan pimpinan universitas dan yayasan, bahkan ketegangan sempat terjadi dalam pelaksanaan demonstrasi pada awal November lalu karena pihak universitas dan yayasan disinyalir mengerahkan tenaga preman untuk menghalau para mahasiswa.
Para mahasiswa telah meminta agar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim memperhatikan permasalahan yang terjadi di salah satu kampus swasta tertua di Jakarta ini.
“Kami akan meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menyikapi situasi ini. Di internal kami akan terus memperjuangkan dibentuknya gugus tugas (task force) yang akan mengawal pelaksanaan reformasi tata kelola kampus,” jelas Ashil di tengah pelaksanaan demonstrasi yang masih berlangsung sampai dengan malam hari.
Laporan: Muhammad Lutfi