KedaiPena.Com – Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah Kota (PWK) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar mengkritik rencana penambahan tenaga pendidik yang akan dilakukan pihak kampus. Mereka mengatakan, bahwa tenaga pendidik yang tidak linear dengan bidang keilmuan tidak boleh mengajar di kampus tersebut.
“Ketika tenaga pengajar tidak mampu melakukan transformasi keilmuan, hal itu merugikan mahasiswa,” kata Ketua Himpunan Teknik PWK, Aditya Putra Pradana dalam pertemuan di Gedung C, Lantai 3, FST UIN Alauddin Makassar, Senin (13/3).
Dalam pertemuan itu, dihadiri langsung oleh Kepala Jurusan (Kajur) PWK, Dr. Muhammad Ansar S.Pt, M.Si, Ketua IKA Teknik PWK Akbar Gunawan ST, serta seluruh masyarakat PWK.
“Sumber daya mahasiswa tidak bisa bersaing dengan jurusan PWK di universitas lain. Karena selama proses perkuliahan menghasilkan output yang tidak jelas, karena dosen yang mengajar memang tidak memahami betul apa yang dibutuhkan mahasiswa PWK,” sambungnya.
Jika pemaksaan dosen baru tanpa memperhatikan kopetensidilakukan, maka dipastikan ada indikasi kongkalikong antar elit fakultas maupun universitas. Jika melihat UU 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen pada Bab V, bagian kesatu disebutkan kualifikasi, kompetensi, sertifikasi dan jabatan akademik, pada pasal 45, pasal 46 poin 1, 47 poin 1.
“Selain itu juga harus juga memperhatikan Peraturan Menteri Agama NO 3 tahun 2016 Tentang Pengangkatan Dosen Tetap Bukan Pegawai Negeri Sipil PTKN Dan Dosen Tetap  PTKS pada pasal 4 dan 5. Kan ini sangat jelas di aturan, sesuai perundang-undangan yang berlaku,” ia melanjutkan.
Sementara, Ketua IKA Teknik PWK, Akbar Gunawan ST, dalam kesempatan itu mengatakan bahwa momentum ini harus dipakai untuk mengembalikan jurusan ke dalam jalur yang benar.
“Istilahnya jurusan PWK yang rasa PWK. Karena belakangan ini PWK sudah kehilangan rasa-nya. Maka momen ini adalah momentum mengembalikan rasa itu sebab ini menyangkut masa depan jurusan kita sendiri.
Laporan: Muhammad Hafidh