Artikel ini ditulis oleh Muslim Arbi, Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu.
Kamis 06 April 2023. Berkumpul berbagai Mahasiswa dari berbagai kampus di Jabodetabek. Dari jaket Almamater dan Bendera Almamater yang diusung hampir semua kampus. Ada UI, UIN, Trisakti dan lainnya. Maaf tidak bisa di sebutkan satu per satu.
Kamis, 6 April 2023 itu adalah 15 Ramadhan 1444 H. Banyak sekali mahasiswa yang terlihat berpuasa. Dan ada yang tidak.
Semangat Para mahasiswa di tengah terik panas Jakarta di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Mahasiswa datang menagih janji ke DPR-Pemerintah agar tidak mensahkan UU Cipta Kerja yang langgar konsitusi.
Mahasiswa anggap DPR-Pemerintah sudah tidak dapat di percaya. Orasi pun di sampaikan dari atas Mobil Komando.
Mahasiswa mulai membakar ban yang asapnya mengepul seperti Gedung Dewan Perwakilan Rakyat seperti terbakar.
Dan berbagai grafity tulisan di tembok DPR, Dewan Pengkhianat Rakyat.
Mahasiswa marah dan muak dengan sikap DPR-Pemerintah. Pagar depan DPR pun di goyang sebagai tanda protes dan amarah mahasiswa. Hampir saja pagar DPR jebol.
Dan jika pagar DPR jebol. Dan massa aksi mahasiswa yang jumlah ribuan itu dapat masuk ke gedung pengkhianat rakyat itu.
Revolusi akan pasti terjadi sebagai mana mahasiswa di tahun 1998. Berhasil kuasai DPR dan menurunkan Presiden Soeharto.
Aksi bakar ban orasi dan yel-yel mahasiswa berlangsung sampai malam hari.
Sementara bersamaan dengan aksi mahasiswa membersamai aksi mahasiswa, Saya dan sejumlah emak-emak dari ARM, Indonesia Bersatu dan sejumlah bapak-bapak dari berbagai warga turut menyemangati mahasiswa sampai malam.
Bahkan dengan yel-yel hidup mahasiswa Jokowi mundur.
Sangat disesalkan dan sangat disayangkan, kenapa aksi mahasiswa yang penuh semangat dan gegap gempita itu tidak di siarkan oleh media mainstream?
Apakah media mainstream telah menjadi alat penguasa, DPR dan oligarki?
Meski demikian, aksi mahasiswa 6 April 2023 di depan gedung Dewan itu terpancar luas ke berbagai pelosok negeri, di kalangan mahasiswa dan rakyat, melalui media sosial.
Aksi ini tetap di lanjutkan sehingga UU Cipta Kerja yang merusak itu harus dicabut. Itu harga mati bagi Mahasiswa maupun Rakyat Indonesia.
Bogor, 17 Ramadhan 1444 H. 7 April 2023
[***]