KedaiPena.Com – Ketua Biro Advokasi HAM, Politik dan Hukum DPD Himpunan Mahasiswa Kosgoro 1957 sayap Kino Kosgoro 1957 Partai Golkar, Abdullah Amas, mengkritisi konsep full day school yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru, Muhajir Efendy.
“Konsep itu (full day school ) harus dikaji lagi, masak siswa dibebani dengan sekolah seharian, harusnya Menteri baru mengembangkan homeschooling dan konsep sekolah alam,†ujar Amas dalam siaran pers diterima redaksi KedaiPena.Com, Kamis (11/8).
Menurut Ketua DPW Amanat Kejujuran Untuk Rakyat (AKURAT) Provinsi Jawa Timur ini, konsep homeschooling dan sekolah alam adalah metode pendidikan yang efektif dan tidak menyerap anggaran yang cukup besar.
Selain itu, lanjutnya kedua metode itu memungkinkan pengembangan bakat bagi peserta didik. “Misal, tidak suka biologi tapi dipaksakan suruh belajar biologi, padahal bakatnya di ilmu sosial, sehingga ilmunya kelak sia-sia atau sulit menangkap, kenapa bangsa ini tidak maju-maju ya karena kita sering mempelajari hal-hal yang tidak penting dan langsung mengena ke hidup kita” tukasnya.
Abdullah yang juga menjabat Ketua DPD Barisan Muda Kosgoro 1957 Kabupaten Bangkalan ini menambahkan, sistem homeschooling serta sekolah alam dinilai mampu memberikan suasana yang menyenangkan bagi peserta didik.
“Saya yakin Pak Menteri bijak dan punya narasi Reivinting Pendidikan yang baik, namun terkait kebijakan Full day scholl tolong diperhatikan lagi, apa tidak memberatkan murid, termasuk soal PR dan Tugas yang bejibun sementara di negara maju, pendidikan pada murid tidak dibebankan pada hal-hal itu tapi berhasil,†katanya.
(Dom)