KedaiPena.com – Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) menerima kunjungan fieldtrip rombongan dosen dan mahasiswa dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor (IPB) serta perwakilan dosen dan mahasiswa dari lima universitas di Korea Selatan. Rombongan yang berjumlah 25 orang ini diterima di aula kantor Balai TNGM, Sleman Yogyakarta, pada Sabtu (24/6/2023).
Kepala Sub Bagian Tata Usaha, TNGM, Pariah, menyampaikan bahwa sebuah kehormatan bagi TNGM menjadi salah satu tujuan fieldtrip.
“Ini saatnya memperkenalkan konservasi alam di Indonesia, terutama yang ada di TNGM dengan segala keanekaragaman hayatinya kepada Indonesia dan dunia. Harapan kami, rombongan dapat mengenal lebih lanjut pengelolaan di TNGM dengan langsung ke lapangan,” kata Pairah, melalui keterangan tertulis, Rabu (28/6/2023).
Dalam kesempatan pertama, pemaparan tentang pengelolaan TNGM disampaikan oleh Tri Atmojo dan Ruky Umaya, selaku Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai TNGM.
Juga disampaikan tentang metode penilaian efektifitas pengelolaannya, serta hubungan kelembagaan Balai TNGM dengan Kesultanan Ngayogyakarta. Paparan ini menjadi bahan diskusi yang lebih dinamis.
Kemudian rombongan melanjutkan kunjungan ke Kalikuning Park, untuk lebih mengenal pengelolaan TNGM lebih dekat. Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Nur Anifah selaku PEH Balai TNGM, tentang pemulihan ekosistem, penanaman pasca erupsi serta monitoring suksesi primer dan sekunder. Paparan ini pun menjadi diskusi yang dinamis tentang monitoring plot permanen, pertumbuhan dan kematian tumbuhan endemic Acacia decurens, serta forest healing.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Balai TNGM, Muhammad Wahyudi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB), yang telah memilih TNGM sebagai tempat Kunjungan lapangan bagi 5 (lima) Universitas di Korea.
“Kunjungan tersebut menjadi salah satu bukti, bahwa TNGM sebagai salah satu laboratorium alam, tidak akan pernah habis dikaji dan dipelajari karena mempunyai potensi yang luar biasa termasuk potensi Bioprospeksi nya,” tutup Wahyudi.
Laporan: Tim Kedai Pena